SUARA HATI MEREKA
Ada yang terseduh di secangkir harapan
Peluh yang menetes terabaikan
Di antara debu dan asap kendaraan
Berusaha tegar reguk kenyataan
Di persimpangan lampu merah
Sahut parau kesan melemah
Sesekali berdiri hampiri pengendara
Menjajakan suara yang tak seberapa
Nyanyian entah sebagai mata pencaharian
Kumpulkan rupiah menjadi keharusan
Demi seteguk air dan sesuap nasi
Pun untuk kelanjutan esok hari
O, hidup bukan sekadar kehidupan
Dari waktu yang terus berjalan
Dengarkan kata hati mereka
"Bukankah bahagia tidak memandang siapa?"
Sumedang, 23 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H