Michael adalah seekor singa Afrika yang mati akibat terjerat kawat di Kebun Binatang Surabaya. Kematian Michael merupakan puncak atas peristiwa serupa yang terjadi terhadap beberapa binatang koleksi Kebun Binatang Surabaya beberapa waktu terakhir. Akibat kejadian ini, media asing bahkan menjuluki KBS sebagai Kebun Binatang Sadis. Ya Kebun Binatang “Sadis”. Barangkali tak salah kita menjulukinya demikian karena fakta di KBS memang banyak binatang koleksinya yang menyedihkan.
Kematian Michael yang dinilai tidak wajar oleh beberapa pihak, menjadikan pengelolaan KBS kembali dipertanyakan. Saat ini kasus kematian Michael masih diselidiki oleh pihak-pihak yang berwenang. Dan Michael sendiri di outopsi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Semoga kasus ini bisa menguak tabir atas matinya singa afrika ini.
Berbagai masalah muncul akibat salah urus Kebun binatang tertua di tanah air ini. Sengketa pengelolaan menjadi awal petaka ini terjadi. Entahlah siapa yang benar, tapi lihatlah akibat sengketa ini, nyawa binatang sebagai Makhluk ciptaan Allah SWT seolah tidak berharga.
Barangkali Michael layak dihargai sebagai pahlawan bagi KBS. Karena kematiannya Presiden dan Kementrian Kehutanan menetapkan pengelolaan KBS kepada Wali Kota Surabaya pada Rabu 22 Januari 2014. Berita ini sungguh melegakan. Walikota Surabaya sudah berjanji untuk mengelola KBS ini berstandar internasional dan sudah menyiapkan dana 60 miliar untuk memperbaiki kondisi KBS. Pemkot Surabaya juga akan menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga untuk mengaudit kondisi KBS saat ini. Tidak hanya itu, dukungan juga disampaikan Gubernur Jawa Timur.
Semoga dengan adanya pelimpahan kewenangan ini, kebun binatang yang telah berumur 100 tahun ini menjadi lebih baik. Dan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, KBS bisa cepat kembali pulih. Terima kasih Michael. Anda Layak jadi Pahlawan!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H