Bro and sis, ada info baru nih, seorang Kader PKS yang pernah terlibat kasus korupsi di DPRD Kota Depok pada tahun periode 1999 s/d 2004 malah dijadikan sebagai anggota dewan DPRD Propinsi Jawa Tengah. Anggota dean tersebut bernama bambang sutopo
Itu loh bro and sis, kasus korupsi anggota dewan yang juga menimpa anggota kompasiana agus sutondo yang difitnah habis oleh para kader PKS, padahal agus sutondo itu sohiban loh di panitia anggaran yang kebetulan bambang sutopo kader PKS duduk sebagai ketua panitia anggaran.
Bro and sis, bambang sutopo dan agus sutondo, sama-sama ditahan di polda metro jaya, tapi mereka semua akhirnya dibebaskan karena terbukti hasil putusan Mahkamah Agung menyatakan bahwa DPRD Kota Depok tidak bersalah dan bebas, ada tambahan semuanya harus direhabilitasi namanya.
Bro and sis, lucu ya, kader-kader PKS yang benci agus sutondo karena tulisannya yang keras pada sepak terjang bos-bos PKS malah di bully habis terutama masalah tulisan agus sutondo terkait mantan presiden PKS terlibat PKI dan korupsi triliunan rupiah PKS, tapi lucunya bro and sis, pada bambang sutopo yang kadernya sendiri terlibat korupsi malah dibiarkan, eeh lolos pula jadi anggota dewan.
Bro and sis, harusnya biar fair dan tidak munafik, bambang sutopo kenapa diterima jadi anggota dewan kalau ternyata masih terlibat atau dinyatakan bersalah. Lucu ya bro and sis, kader PKS gak mau menjelekkan kadernya sendiri.
itu loh bro and sis, sama seperti kasus misbakhun, wakil walikota bogor yang sudah bebas dan mereka semua kader PKS langsung mendunia maya menyatakan mereka semua bebas karena tidak terbukti bersalah, sama seperti nasib agus sutondo tapi bedanya agus sutondo tidak bersalah dan bebas tapi malah difitnah habis.
bro and sis, lucu ya, namanya juga kader PKS merasa kadernya paling bersih padahal kalau mau jujur antara agus sutondo dan bambang sutopo sama-sama terlibat walaupun akhirnya bebas dan dinyatakan tidak bersalah.
Pantas gak bro and sis, Â kalau mereka kita sebut Kader-kader Partai munafik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H