Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajar Menulis

8 Juni 2023   04:48 Diperbarui: 17 Agustus 2023   03:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mahasiswa saya mengirim naskahnya via WhatsApp, untuk saya periksa.

Melihat seratus dua puluh lima kata dalam paragraf pertama, dengan sederetan koma tanpa titik di akhir tulisan, sangat mengganggu mata. Belum lagi jarak antar paragraf tidak seragam, kadang mepet kadang dua spasi ganda, tak huruf besar di awal kalimat, tiba-tiba satu kata huruf besar semua, hmm. Apa dia sengaja bikin aku jengkel, pikir saya.

Kamu pernah baca novel atau cerpen belum sih, sindir saya.

Kalau novel belum, Miss. Cerpen, pernah, jawabnya.

Lalu saya mengirim naskah The Necklace-nya Guy de Maupassant, masih via WhatsApp.

Bisa kamu mencontoh cara menulis rapi seperti itu? Jarak antar paragraf, cara menulis tanda baca dalam dialog?

Bisa, Miss. Sebentar ya, Miss.

Tak lama dia lempar tulisannya ke WA saya, sedikit rapi. Ya sudahlah, itu yang dia bisa.

Lalu saya salin paragraf pertama naskahnya, kirim ke WA-nya.

Bisa kamu memenggal kalimat panjang ini menjadi beberapa kalimat?  Jangan lupa beri titik titik titik, tiap kali satu kalimat selesai.

Baik, Miss.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun