Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata-Katamu Air Mata

2 Januari 2023   07:10 Diperbarui: 2 Januari 2023   07:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulihat air mata bertaburan pada kata-kata jenaka yang kau kirim kepadaku di whatsapp

Kau begitu sendiri dan tak terjelaskan

Kau tahu mataku tegar meratapi perempuan-perempuan yang mati semasa hidup yang ditulis perempuan muda yang suka cerita kesedihan dan derita

Lalu pikirku, berapa lagi kata-kata yang berhasil kaukirim kepadaku karena kau telah kucinta

Sudahkah kau tahu panggung dunia hanya pamer lara dan duka yang tiada habis dari puisi ke puisi

Di satu puisi aku berjumpa kuli yang resah menunggu kerja demi upah untuk makan anak-anaknya di rumah malam hari

Kau merasa lebih sedih dari kuli itu  

Bukankah liang telingaku sanggup menampung kesunyian dan kesendirianmu tak berujung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun