Karena obrolannya disukai, dia punya banyak diamond yang bila ditukar di dunia nyata akan bernilai sekian ratus ribu dan uang itu masuk ke nomor rekening banknya.
"Uang betulan?" tanya saya.
"Ya iya, dong. Masak bohong," jawab Bulan.
Anggota di aplikasi itu dapat melakukan topup Rp1-2 juta untuk di statusnya. Pembayaran bisa dengan kartu kredit, OVO, DANA, dsb. Di dalam aplikasi tersedia permainan judi. Anggota boleh bermain, kadang kalah kalah menang. Anggota dengan modal Rp1 juta bisa menjadi kaya kalau terus menang. Ada juga anggota dengan modal Rp10juta kalah main judi dan uangnya sisa beberapa ribu.
"Di aplikasi ini orang bisa punya pacar juga, Kak. Pacar dunia maya. Aku sekarang punya pacar dunia maya, namanya Daniel. Aku sudah v-call. Dia ganteng, dari Yogya. Kita bisa juga serobot pacar orang, jadi pelakor, dll. Persis di dunia nyata."
Saya mendengarkan.
Bulan mengaku, karena dia sering diminta advis dan advisnya bermanfaat, teman-teman dunia maya mengangkatnya menjadi konsultan. Sebagai konsultan, dia menerima jam-jam konsultasi dan anggota yang berkonsultasi dengannya akan membayar dengan diamond. Diamond-diamond itu bila telah banyak terkumpul dia bisa tukar dengan uang. Uang nyata.
Dari sekian banyak yang berkonsultasi, ada seorang kawan yang ngebet ngobrol dengan dia, seorang kepala BRI di satu kota di NTT. Orang itu punya pacar di dunia maya dan pacar itu sekarang sedang berusaha meninggalkannya untuk seorang yang lain, yang juga di dunia maya. Perempuan itu tidak ingin kehilangan pacar dunia mayanya, melakukan segala macam cara untuk menahannya. Dia mengusulkan kepala BRI itu untuk melakukan satu dua tiga. Dari konsultasi itu dia sekarang sudah punya banyak uang.
"Lumayan, Kak. Saya sudah cairkan uang hasil saya memberi advis-advis. Buat bayar makan enak selama di Balige. Dan saya sudah lupa pacar saya. Hahaha."
Saya tidak tahu bagaimana memberi komentar soal ini kecuali saya merasa jauh tertinggal. Di dunia maya.
Is/13/09/22