Pada awalnya saya berpikir bahwa membuat suatu usaha di masa muda sangat sulit. Walaupun banyak contoh orang-orang yang sudah sukses di masa muda namun, rata-rata memang berasal dari keluarga yang ada dan dimodali orang tua jadi tak heran mereka akan dengan mudah masuk ke dunia usaha.
Sebagai seorang mahasiswa pasti kebutuhan akan sebuah fashion items salah satunya sepatu sangat penting. Jarang mahasiswa yang memakai sepatu itu-itu saja, bahkan karena ada beberapa mata kuliah yang banyak syarat misalnya sepatu tidak berkaret, sepatu tidak kets, dan lainnya membuat kebutuhan akan sepatu semakin banyak. Saya sendiri sebagai seorang kolektor sepatu dulu hanya seorang pembeli.
Banyaknya kebutuhan itu membuat keuangan saya keteteran, mau bilang ke orang tua malu dan mau usaha sendiri belum terpikirkan. Saat itu saya berpikir bahwa saya harus mempunyai uang minimal untuk “jajan”. Sempat berpikir untuk kerja part time namun dengan kesibukan mahasiswa apa mungkin kerja part time jadi solusi.
Suatu hari saya ikut ibu ke tempat salah satu temannya yang berjualan sepatu, hampir sebagian sepatu tersebut modelnya belum “kekinian”. Sambil melihat deretan sepatu tersebut beliau mengatakan bahwa pemasaran yang dilakukan hanya sebatas pertemuan antara penjual dan pembeli saja. Disini saya melihat peluang dan disini saya berharap diberi kesempatan untuk dapat ikut memasarkan produk tersebut. Disini saya melihat kualitas barangnya yang cukup bagus dengan harga yang murah, bila tidak dikembangkan pasarnya akan disitu-situ saja,
Tidak sengaja saya bicarakan keinginan saya untuk membantu mengambil andil untuk menuangkan ide desain dan memasarkan produk toko milik teman ibu saya. Tak disangka justru mereka mendukung saya. Mungkin karena, sudah berteman lama jadi saya diberi kepercayaan. Orangtua saya juga sangat mendukung asalkan tidak melupakan tugas kuliah dan dapat membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah.
Hampir beberapa bulan saya ikut mengelola pemasaran toko tersebut dimulai dari memasarkan ke teman-teman sekampus hingga ke teman-teman yang ada diluar kota harga yang dijual cukup murah dan pas dikantong anak mahasiswa sehingga ini menjawab kebutuhan mahasiswa akan barang yang murah namun kualitas tidak “murahan”. Tidak jarang pengiriman barang dilakukan hinggga keluar pulau jawa untuk para Reseller.
Walaupun belum memproduksi sendiri tapi saya merasa ini adalah investasi saya untuk masa mendatang. Menurut saya, investasi tak melulu soal berapa uang yang nantinya diterima tetapi lebih dari itu soal ilmu yang didapatkan. Ilmu berwirausaha langsung saya dapat dari lapangan selain hanya teori yang didapat dikampus
Hal-hal baru saya dapatkan mulai dari bagaimana mendesai sepatu, pemelihan bahan pembuatan sepatu hingga bagaimana menghadapi customer yang kadang nyebelin. Ilmu-ilmu itu yang tidak akan pernah saya dapatkan diteori manapun dikampus dan saya hanya bisa dapatkan kalau terjun langsung kelapangan.
Mulailah untuk mencari peluang anda sekarang, lihat sekeliling anda apa yang anda butuhkan bisa jadi adalah peluang rezeki anda. Ingat tagline “Ciptakan Peluangmu Sekarang” ternyata hal itu memang terbuukti bukan mustahil yang muda yang berinvestasi.
Jangan gengsi untuk menjadi “pegawai” dulu jangan baper kalau ada yang bilang “mahasiswa ko kerjanya dagang” biarlah omongan itu berlalu karena dengan keterbatasan modal anak muda ini bukan hanya uang yang dicari tapi ilmu yang menjadi investasi penting, Dengan ilmu yang dimiliki sekarang akan dengan mudah menciptakan sesuatu dan menjadi pengusaha di masa depan. Boleh jadi sekarang anda menjadi seorang pegawai tapi coba gali ilmunya, maka 2-3 tahun lagi anda bisa menjadi seorang pengusaha yang malah menggaji pegawai anda. Lulusan sarjana sudah banyak namun sengan softskill yang dimiliki yaitu wirausaha, ilmu yang didapatkan di kampus dan di lapangan akan menjadi bekal untuk menjadi peluang di masa mendatang.
Mulai sekarang sudah terpikirkan akan mulai berinvestasi apa?