Mohon tunggu...
Titan Amaliani
Titan Amaliani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sebab dihati ada janji yang harus ditepati.... (^_^)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(KCV) Coretan Cinta

14 Februari 2012   14:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

174 ( Titan Amaliani dan FriskaSiallagan) [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="google"][/caption] Aku mencintaimu karna aku ingin mencintaimu. Itu saja... Tulisan siapa ini di buku perpustakaan. Cinta cinta cinta apa gak punya tempat lain buat nulis cinta pikir Naya. Kemudian menoleh kearah pintu masuk. Ah dia datang. Naya bergegas pergi stlah mencoretkan beberapa kalimat pendek dibwah tulisan tadi. Ketika hati memilih, takkan kuasa logika membantah, meski itu menyalahi hukum alam _N_ Tian membuka pintu perpustakaan. Hari ini ada diskusi tentang Bapak dictionary sedunia, Samuel Johnson, dan dia membutuhkan ensiklopedia bahasa sebagai bahannya. Tian berjalan menuju rak yg berisi buku2 tentangbahasa. Tubuh Tian bergerak mengikuti mata Tian yg mencari-cari. Sementara Naya mengintainya dari rak yang dibelakang tubuhnya. Tian menemukan beberapa buku dan meletakkan ke atas meja. Saat memeriksa isi buku2 itu, matanya menangkap buku kosong yg kemarin dia tulis-tulis. Ada tulisan lain, pikirnya. Hati yg memilih, sama seperti hatiku yang telah memilih Naya. Ah, Naya, mengapa rasa ini harus menyesakkan dada ya. Tian mengumpulkan semua buku itu, dan sebelum ia pergi, Tian menuliskan kalimat di bawah tulisan Naya Kenapa waktu tak bersahabat dengan perasaanku? Aku memilihmu, namun kita semakin menjauh. huufffttthh...Naya menghembuskan nafasnya panjang.. ia lelah sekali "takkan selelah ini jika ada Tian... ahh paling dia sedang bersama cewek2 lain forum Ilmiah" Naya terlalu lelah. padahal ia harus mempersiapkan menu diskusi minggu ini. biasanya ada Tian yang membentunya. ufhhtt Tian lagi Tian lagi..... Naya beranjak ke rak paling ujung mencari referensi lainnya. Di sebuah meja tergeletak buku yang kemarin ia coret. Terbuka tepat pada halaman yang di coret. ada tulisan baru ... Naya tersenyum.. menuliskan beberapa kalimat lagi. Jarak yang dekat namun terasa jauh. waktu yang singkat namun terasa lama. Cinta tak pernah tidak meninggalkan perih. _N_ Naya menutup pintu perpustakaan dengan hati-hati. Dia sedikit terkejut mendapati Tian masih berada sekitar perputakaan. Dengan ensiklopedia di tangan, Tian bercanda bersama siswi dari forum ilmiah yang dipimpinnya. Tian, taukah kamu aku sangat sedih melihatmu bisa tertawa bersama gadis lain, sementara aku tenggelam dalam rasa ini. Aku ingin sekali menarikmu dan mengatakan betapa aku suka kamu, dan aku ingin kamu lebih menghabiskan waktu bersamaku. Bukannya tenggelam dalam forum ilmiahmu itu bersama cewek-cewek centil itu. Naya berjalan pelan meninggalkan perpustakaan dengan kepala menunduk. "Naya!" Panggil Tian. Naya menoleh ke belakang. Dia berhenti namun mulut masih terkunci. Tian berlari ke arahnya. "Ehmm... kenapa sih akhir-akhir ini kamu jarang kelihatan? Aku mencarimu kemana-mana." Ucap Tian sambil memperbaiki letak kacamatanya. "Oh ya? bukannya kamu yang sibuk dengan forummu?" "Ya tapi.." Ucapan Tian terpotong, karena siswi anggota forumnya memangginya. "Tian, ayo! Kamu ngapain sih disitu? Udah telat tau!" Ucap cewek yang berambut panjang. Cewek yang lain memutuskan berjalan menghampiri Tian dan menarik lengannya. "Nay, Aku pergi dulu ya." Naya mengangkat bahunya. Dia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, kecewa Tian lebih memilih forumnya daripada ngobrol dengannya. Naya, tadi seharusnya aku to the point aja ya, aku mau mengajak kamu besok keluar bareng. Besok kan hari valentine, ucap Tian dalam hati sambil menoleh ke belakang. Tian, maaf ya sikapku tadi ga pengertian. Aku seharusnya bisa mengatakan hal yang lebih baik daripada menyudutkanmu dengan mengatakan kau sibuk dengan forummu. Sore itu di buku kosong itu ada dua tulisan. Aku ingin ada waktu untuk Cinta saling menyatakan diri. Taukah dirimu, dimanapun aku berada, siapapun yang sedang bersamaku, ada namamu tersalin di pikiranku. Aku menunggumu berbicara. Berbicara tentang betapa aku berarti bagimu. Tentang jarak yang tidak penting, tentang waktu yang ingin berhenti, tentang perih yang ingin kau obati _N_ Tian membereskan buku- bukunya serta catatannya. diskusi minggu ini cukup alot. Tema yang di siapkan Naya sangat menarik. tapi kenapa Naya tidak datang pikir Tian. bergegas ke perpustakaan., mungkin ada tugas yang mmbuat Tian harus lembur mengerjakannya hingga tidak bisa datang ke Forum. pikir Tian. "Tian... mau kemana?" panggil seorang gadis. "emh... aku buru buru" ucap Tian langsung pergi. Perpustakaan. buku itu pikir Tian. benar saja, tidak ditemukan Naya di Perpustakaan, tapi buku itu terbuka. Ketika Rasa tak sekedar untuk di ucapkan.. tulis Tian cepat. kemudian Pergi *** Naya masih merutuki dirinya setelah berkata bodoh pada Tian beberapa hari yang lalu hingga tak berani bertemu dengan Tian. bahkan diskusi kemarin pun ia tidak datang. seperti biasanya sepulang sekolaha Naya membelokkan langkahnya menuju perpustakaan kemudian meihat sekilas ke seluruh meja. menemukan 1 buku diantara beberapa buku yang bertumpuk di meja. tidak ada.. Naya mencarinya ke rak buku... ternyata belum ada yang menulisinya masih tersusun di rak. pasti petugas perpustakaan yang merapikannya. Naya membuka sebentar buku itu kemudian menulisinya. seorang Hawa perlu pengkuan _N_ Naya pergi mengambil kursi yang terletak agak ke sudut. Tempat Favoritnya arena tidak banyak orang yang akan melewati tempat itu. Tian baru saja masuk bersama anggota forum yang lain melihat Naya yang baru saja meletakkan buku di posisi awalnya. Tian terhenyak. Naya sama terkejutnya dengan Tian. Dia sedang bersiap-siap ingin pergi sampai tangan Tian meraih lengannya. "Aku mau pergi, aku mau mempersiapkan menu diskusi." ucap Naya berusaha melepaskan pegangan Tian. "Tunggu sebelum kamu ngomong dulu, apa yang sedang terjadi. Kenapa akhir-akhir ini kita saling menjauh." Tian mempererat pegangannya. "Kamu sibuk dengan forummu, aku sibuk dengan diskusiku. Itu udah jadi penjelasan yang jelas." Ucap Naya, ditambah dengan kesibukanmu meladeni cewek-cewek centil di forummu itu, lanjutnya dalam hati. Naya menatap jengkel pada Tian sambil bersandar ke rak buku. "Dulu kita sahabat, kenapa jadi kayak gini sih, Nay?" Suara Tian mengandung frustasi. Karena sekarang aku sudah tidak melihatmu sebagai sahabat lagi, Tian. Aku sekarang melihatmu sebagai cowok yang aku kagumi, jawab Naya dalam hati. Dia tertunduk. "Aku mau pergi dulu." Naya melepaskan tangan Tian. Rak itu sedikit terguncang karena Naya tidak melepaskan sandarannya, hingga buku kosong itupun terjatuh. Tian dan Naya serentak melihat buku tersebut di atas lantai. aya langsung pergi ketika genggaman Tian merenggang. sementara Tian memungut buku Itu. "_N_ naya?" "Tian.. sini" panggil seorang gadis bermata bundar "maaf aku harus pergi" ucap Tian langsung bergegas mengejar Naya Naya masih hendak keluar gerbang. "Naya..." panggil Tian. Naya tak menoleh. hingga tangannya di tarik oleh Tian. Tian merengkuhnya. berbisik "Aku sayang sama kamu. Kalau itu penjelasan yang kamu minta" Naya hanya terdiam melepaskan pelukan Tian. menunduk dalam dalam "Mafkan aku, tapi aku tak pernah melupakanmu." ucap Tian lagi kemdian Naya mengambil buku itu dari tangan Tian mencoretkan sesuatu. Cinta itu tak pernah jauh, tak pernah menjemukan. hanya butuh sedikit penjelasan kan. akhirnya Hati bisa mengerti. 14 February 2012 Naya tersenyum. Aku juga sayang kamu Tian., bisiknya.

NB : Untuk melihat hasil karya KCV yang lain silahkan lihat pada postingan Inilah Kumpulan Kolaborasi Cerpen Valentine

dan Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun