Mohon tunggu...
Aisyah Nurfiani Maulani
Aisyah Nurfiani Maulani Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa dan guru

hobi menonton drakor menulis novel traveling dan makan , masak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Teknologi dan Kecerdasan Buatan Menjelang Era Society 5.0 Demi Mencapai Realisasi Sektor Agrikultur Produktif dan Berkelanjutan

21 Juni 2024   18:51 Diperbarui: 21 Juni 2024   19:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Transformasi Teknologi dan Kecerdasan Buatan Menjelang Era Society 5.0 Demi Mencapai Realisasi Sektor Agrikultur Produktif dan Berkelanjutan Transformasi di era Society 5.0 mulai memusatkan fokusnya pada implementasi teknologi yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang berkelanjutan serta unggul dalam perekonomian dengan alternatif yang lebih efisien. Selain itu, implementasi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IOT), dan Big data dalam kehidupan masyarakat sehari-hari menjadi lebih terintegrasi. Keunggulan teknologi di jaman sekarang akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjawab tantangan sosial serta berkontribusi secara krusial dalam peningkatan kualitas hidup. Untuk itu, harmoni antara kebutuhan sosial tersebut dengan eksistensi teknologi perlu diciptakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sayangnya, dalam transformasi tersebut, masyarakat dihadapkan dengan tantangan dimana sektor agrikultur di Indonesia masih umum menggunakan tenaga konvensional serta teknik tradisional dalam berbagai aspek sehingga adaptasi teknologi masih terasa kurang familiar. Masyarakat cenderung menunjukkan resistensi mereka terhadap perubahan dikarenakan edukasi terkait nilai efisiensi yang diperoleh dari kontribusi teknologi dalam aktivitas hidup masyarakat belum diresap secara luas.

  Untuk itu, artikel yang disusun dari hasil riset kajian pustaka yang mendalam melalui beberapa jurnal ilmiah ini diharapkan dapat memberikan referensi secara garis besar mengenai harmoni antara implementasi teknologi dalam aktivitas sosial masyarakat dan lingkungan, serta bagaimana hal tersebut dapat mendorong produktivitas dan peningkatan kualitas secara signifikan.

  Dalam era Society 5.0, teknologi telah menjadi bagian krusial dalam kehidupan manusia. Di lain sisi, pertanian merupakan salah satu sektor yang penting dalam mendukung kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Maka dari itu, penyuluhan pertanian telah menjadi suatu aspek penting dalam peningkatan produktivitas pertanian. Dua aspek integral tersebut apabila dipadukan dalam satu kombinasi akan memberikan peran penting bagi produktivitas manusia dan peningkatan perekonomian yang signifikan. Jika diambil contoh, transformasi teknologi dalam penyuluhan pertanian adalah implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta sistem informasi geografis (SIG). TIK dapat membantu petani dalam aksesibilitas informasi yang lebih cepat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam budidaya pertanian. Implementasi TIK dalam penyuluhan pertanian juga dapat disaji dengan integrasi teknologi metaverse untuk meningkatkan proses komunikasi yang imersif. Penyajian budidaya pertanian juga dapat direalisasikan melalui 3d modelling, edge computing, artificial intelligence, serta jaringan komunikasi 6G untuk memberikan solusi yang lebih inovatif (Prabadevi et al., 2023). Sistem informasi geografis (SIG) sendiri merupakan sistem yang menggunakan kecerdasan computer dalam mengolah data yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi geografis dalam bentuk peta, grafik, dan gambar. SIG memungkinkan analisis spasial yang mendalam untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tujuan tertentu, seperti lahan pertanian. Hal ini dapat membantu para petani ataupun penyuluh untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

Selain itu, tantangan yang sejak dulu telah ada dalam dunia agrikultur adalah bagaimana petani menghadapi tantangan mengenai pemantauan kondisi pertanian. Sehingga untuk menghadapi masalah tersebut, penerapan computer vision dapat dilakukan untuk memperoleh visualisasi kondisi tanaman secara real-time dengan akurasi yang baik dan tentunya efisiensi waktu yang terkontrol. Tidak hanya itu, pemantauan objek pertanian juga dapat dilakukan dengan Algoritma You Only Look Once (YOLO) yang berfokus pada pengawasan, sensing, robotika, serta otomatisasi objek pertanian dengan akurasi yang baik. Metode-metode teknologi yang disebutkan diatas tidak hanya memerlukan fokus pada pendanaan namun juga dorongan pada masyarakat untuk menerima transformasi paradigma, yang lebih sesuai dan efisien pada tantangan yang dihadapi pada sektor agrikultur tersebut. Perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan dalam penyuluhan pertanian memberi peluang yang menguntungkan bagi masyarakat dan lingkungan untuk berinovasi serta berkembang lebih luas lagi. Transformasi teknologi tersebut tidak hanya memperluas aksesibiltas dan kualitas informasi yang didapatkan, namun juga memungkinkan pembimbing untuk lebih mempertimbangkan kebutuhan seperti apa yang diperlukan oleh petani dan lingkungan

  Transformasi teknologi dalam penyuluhan pertanian menuju sektor agrikultur berkelanjutan di era Society 5.0 telah menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup manusia. Dalam era Society 5.0, teknologi telah membantu meningkatkan efisiensi pertanian dengan cara yang lebih efektif. Integrasi kecerdasan buatan dan TIK tidak hanya membantu penyuluh dalam mengedukasi dan mengetahui kebutuhan petani, namun juga memungkinkan aktivitas pertanian yang lebih cerdas dan inovatif. Jika dipelajari dari negeri Sakura dan negeri kincir angin, yakni Jepang dan Belanda, terbukti bahwa implementasi teknologi dan kecerdasan buatan merupakan implementasi terbaik dalam mendukung sektor agrikultur yang nantinya juga akan mendorong perekonomian negara. Oleh karena itu, ini bisa menjadi referensi bagi pemerintah untuk menargetkan fokus yang lebih mendalam pada investasi dalam bidang sektor agrikultur agar implementasi teknologi dan kecerdasan buatan dapat direalisasikan. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi penyuluhan pertanian dalam penyusunan jaringan kolaboratif dan inovatif antara penyluh, petani, maupun pemegang kepentingan sekitarnya. Selain itu, kolaborasi yang berkelanjutan dan suportif antara institusi pendidikan serta lembaga penelitian perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil output yang maksimal.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bangsawan, G. (2024). Peran Inovasi Berkelanjutan Dalam Transformasi Ekonomi Kepulauan Yang Inklusif. Jurnal Archipelago, 3(01), 41-54.

Setyasih, E. T. (2022). Transformasi Digital Pemerintah Daerah di Era Society 5.0: Studi Kasus Di Provinsi Jawa Barat. PAPATUNG J. Ilmu Adm. Publik, Pemerintah. dan Polit, 5(3), 59-66.

Tapi, T., & Makabori, Y. Y. (2024). Transformasi Penyuluhan Pertanian Menuju Society 5.0: Analisis Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Journal of Sustainable Agriculture Extension, 2(1), 37-47.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun