Mohon tunggu...
Humaniora Artikel Utama

Belajar di Universitas Bologna, Universitas Tertua di Eropa

9 Agustus 2017   19:26 Diperbarui: 10 Agustus 2017   01:54 2481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Archiginnasio (Dokumentasi Pribadi)

"Bologna? Itu tempat asalnya spaghetti bukan?" Tanya seorang teman ketika mengetahui saya akan melanjutkan studi ke Bologna, Italia. Nama Bologna sendiri memang tidak terlalu familiar sebagai tujuan  studi untuk orang Indonesia. Orang Indonesia cenderung lebih memilih Belanda, Jepang dan Australia  untuk  kuliah di luar negeri dan kebanyakan orang Indonesia mengetahui nama Bologna dari Spaghetti Bolognese yang tersaji di restoran Italia.

Sumber: Sais-Jhu.edu
Sumber: Sais-Jhu.edu
Bologna sendiri merupakan Ibu kota dari region Emilia Romagna. Suatu Daerah di bagian Italia utara yang di nobatkan sebagai region termakmur di Italia. Bagaimana tidak makmur, di wilayah Emilia Romagna inilah banyak industri didirikan mulai dari Lamborghini, Ferari, Ducati sampai Phillip Morris ada di wilayah ini. Di region ini pula terdapat universitas tertua di Eropa yang masih terus aktif sampai saat ini, yaitu Universitas Bologna yang didirikan tahun 1088.

Kampus Universitas Bologna  tersebar di beberapa wilayah di regionEmilia Romagna  yaitu, Cesena, Forli, Ravenna, Rimini dan juga di Buenos Aires, Argentina. Sementara   kampus utamanya terletak di Via Zamboni, Bologna. Ada 33 department yang membawahi  berbagai jurusan  di Universitas Bologna.  Program studi yang di jalankan ada yang dalam bahasa Italia (program lokal) dan ada juga  program studi dalam bahasa Inggris (program internasional).

sumber : sintef.no
sumber : sintef.no
Mahasiswa asing yang mendaftar pada program internasional tidak diwajibkan memiliki kemampuan bahasa Italia. Namun  untuk bertahan hidup di kota Bologna sedikit penguasaan bahasa Italia tingkat dasar akan sangat membantu, terutama saat mencari tempat tinggal.    

Pihak universitas sendiri mengadakan kelas bahasa Italia untuk para mahasiswa asing pada setiap awal semester. Mahasiswa asing yang berminat belajar bahasa Italia bisa mendaftar tanpa dipungut biaya, namun yang sering menjadi kendala adalah jadwal kuliah yang bentrok dengan kelas bahasa.

Mahasiswa Indonesia di Universitas Bologna saat ini hanya ada 14 orang yang tersebar di kota Bologna, Rimini dan Forli. Mereka tergabung dalam wadah  Persatuan Pelajar Indonesia  (PPI)  Italia-Emilia Romagna.  Sebagian besar mahasiswa Indonesia di Universitas Bologna mengambil program S2 atau master. 

Secara umum Bologna merupakan kota yang kondusif untuk pelajar. Beberapa perpustakaan dan ruang belajar tersebar di kota Bologna. Untuk urusan makan,  tempat pizza, restoran apperitivo (buffet) dan  mesin kopi espresso pun  tersebar di segala penjuru kota, tapi sayangnya tidak ada tukang gorengan dan tukang es doger seperti di Indonesia.        

Bagi mahasiswa asing muslim jangan khawatir, banyak  imigran muslim  dari Bangladesh dan negara-negara Afrika utara di Bologna, bahkan tidak sedikit wanita yang berhijab di Bologna. Untuk keperluan ibadah ada beberapa masjid dan mushola yang tersebar di kota Bologna.  

Jangan bayangkan masjid yang besar dengan kubah melengkung seperti di Indonesia. Masjid terbesar di Bologna hanya gedung berbentuk kotak, lebih mirip seperti gudang. Sementara beberapa mushola di daerah tengah kota Bologna berbentuk seperti ruko. 

Untuk urusan administrasi seperti resident permit, Italia terkenal dengan keribetannya yang menyerupai Indonesia. Namun pihak kampus menyediakan International Student Desk untuk membantu para mahasiswa asing. 

Selain itu pihak kampus juga menyediakan kantor agensi khusus untuk membantu mahasiswa asing mendapatkan tempat tinggal. Pada saat tahun ajaran baru, kesulitan mendapatkan tempat tinggal memang menjadi masalah bagi hampir semua mahasiswa baru, terlebih mahasiswa asing yang tidak bisa berbahasa Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun