Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Kompasianer

“...aku menulis bisa jadi karena kedukaan-ku, atau ..mungkin juga akibat kesukaan-ku...”

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jamak, Nama-nama SuperApp Perbankan dalam Bahasa Inggris?

27 Desember 2024   20:33 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamak, Nama aplikasi Superapp perbankan dalam bahasa Inggris?

Beberapa tahun terakhir ini, bermunculan aplikasi SUPER APPS perbankan , yang tujuannya tentu untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Misalnya mentransfer dana dari Bank tersebut ke nomer rekening atau nasabah lainnya, ataupun ke bank lainnya, pembayaran, top-up, investasi, dan sebagainya.

Masih banyak fitur-fitur lainnya yang canggih, sehingga nasabah tidak perlu lagi pergi ke kantor cabang Bank terdekat untuk melakukan berbagai keinginan finansial. Hampir semuanya bisa diproses dengan satu ketukan jari saja di ponsel (handphone, cellphone).

Hal tersebut tentu membuat banyak urusan perbankan menjadi lebih efisien dan efektif, berdampak pada penghematan waktu, dan tenaga tentunya.

Namun, yang menjadi perhatian penulis adalah nama-nama yang digunakan pada aplikasi perbankan secara online tersebut (phone banking) atau digital banking. Kata yang diambil adalah dari bahasa Inggris, yang telah dipenggal satu hurufnya.

Misalnya saja Blu pada BCA, Livin' pada Mandiri, KB Star pada Bukopin, Byond oleh BSI, WONDR oleh BNI.

Apakah ini fenomena ini kebarat-baratan?

Semua terasa sah-sah saja ketika alasan yang diajukan, salah satunya adalah mengenai hak paten. Untuk nama merek yang ingin dipatenkan, biasanya kata tersebut tidak bisa diambil dari kata umum (dalam bahasa Indonesia, sekalipun) misalnya BIRU, atau HIDUP, atau BINTANG, atau BAGUS. Menjadi bahan pemikiran juga, mengapa nama superapps tersebut tidak mengambil kata penggalan satu huruf seperti pola di atas, misalnya menjadi BRU, HDUP, BNTANG, atau BGUS. Ataukah pola semua ini adalah demi semata menarik perhatian dan minat generasi muda yang bersikap lebih terbuka dan juga modern? Bisa jadi.

 Ini mengingatkan penulis pada suatu era kepresidenan, yakni di jaman pemerintahan Presiden Soeharto, ketika nama-nama asing tidak diperkenankan untuk digunakan pada nama-nama toko, merek/ brand, nama kompleks perumahan, dan sebagainya, di Indonesia, dengan alasan nasionalisme.

Entah apa jadinya, nama-nama superapp atau aplikasi perbankan tersebut , jika diluncurkan pada era tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun