Scarring Effect pada Perekonomian Indonesia, Luka Yang Membekas Selamanya?
P E M B U K A
Di dunia bisnis dan ekonomi, Scarring Effect diartikan sebagai kerusakan ekonomi jangka menengah-panjang dari satu sistem perekonomian (baca: satu negara) atau beberapa negara, akibat kejutan ekonomi / economic shock yang bersifat negatif dengan skala yang sangat kuat. (1)
Bentuk dari scarring effect ini, yang paling utama adalah berupa perlambatan atau bahkan berupa penurunan drastis (anjloknya) nilai GDP, disusul oleh perlambatan laju pertumbuhan ekonomi jangka panjang, yang kemudian akan diikuti oleh fenomena resesi.
Istilah scarring effect sendiri bersumber dari terminologi kedokteran yakni scar.
Scar adalah bekas luka parut, biasanya diakibatkan oleh bekas luka jatuh atau operasi, yang meninggalkan bekas permanen pada jaringan/ kulit.
Terkait dengan kategorisasi jenis-jenis bekas luka ini, penulis acap kali menemui kata 'scar' pada istilah 'scarring effect' ini diterjemahkan sebagai 'sekadar' luka memar (bruise).
Gambar 1. Perbedaan bekas luka jaringan parut (scar) dan luka memar (bruise)
Jargon atau istilah 'scarring effect' ini akhir-akhir ini mencuat, dan menjadi topik hangat, dalam konteks pasca-Pandemi COVID 19.