Oya, biasanya sih, penggunaan kata 'RIIL', akan diinterpretasikan dengan 'nilai sesungguhnya', yang diperoleh dengan cara membaginya dengan tingkat harga. Ingat REAL MONEY BALANCES, bukan? Itu lho, jumlah uang beredar dibagi dengan harga (M/P).
Hanya saja kali ini, bukan dibagi, tetapi dikurangi. Suku Bunga riil diperoleh dari tingkat suku bunga nominal dikurangI tingkat harga.
Selama berpuluh-puluh tahun, fluktuasi perekonomian menguji validitas persamaan Fisher tersebut.
Grafik di bawah ini, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara suku bunga nominal (dalam hal ini diwakili oleh SBI 1 bulan) dengan laju inflasi (y.o.y/ year on year) dengan trend atau arah yang positip. Artinya pergerakannya berjalan beriringan.
Sebagai negara yang terbuka (open economy) sekaligus penganut regime floating exchange rate, tingkat suku bunga domestik memiliki keterkaitan yang kuat dengan tingkat suku bunga global. Besarnya pengaruh, terutama ditentukan oleh Fed Fund Rate/ FFR dari the Federal Reserve Bank (US) - sebagai Central Bank-nya bank-bank sentral sedunia.
Tingginya korelasi tingkat suku bunga dan laju inflasi juga terbukti di Amerika Serikat, seperti gambar di bawah ini:
Demikian pula, jalinan sinergis kedua variable utama dalam persamaan Fisher ini (inflasi dan nominal interest rate) juga telah tervalidasi alias sudah terbukti di berbagai negara di dunia.
Detail faktanya di bawah ini: