Pemasaran jasa adalah bidang yang kompleks dan terus berkembang. Di masa lalu, pemasar jasa mengandalkan strategi pemasaran tradisional, seperti periklanan, hubungan masyarakat, dan penjualan, untuk menjangkau khalayak sasaran mereka. Namun, munculnya kecerdasan buatan (AI) telah mengubah pola dan tampilan pemasaran jasa.
AI adalah alat canggih yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, memberikan layanan pelanggan yang lebih baik, dan membuat kampanye pemasaran yang lebih efektif. AI dapat digunakan antara lain untuk: personalisasikan pesan dan pengalaman pemasaran untuk setiap pelanggan individu, mengotomatiskan banyak tugas yang terlibat dalam pemasaran jasa, seperti layanan pelanggan, perolehan prospek, dan kampanye pemasaran, menganalisis data pelanggan dan mengidentifikasi tren.
Menyadari pertumbuhan dan pengembangan kecerdasan artifisial sangat penting untuk ide pemasaran di masa depan. Apalagi pada tahun belakangan ini, kecerdasan artifisial telah digunakan dalam layanan pelanggan, pemasaran, dan bidang lainnya (Qu, 2020). Pendalaman penelitian dan aplikasi secara bertahap telah membawa peluang dan tantangan untuk industri ini dan pasar. Setiap hari, perusahaan menggunakan platform kecerdasan artifisial untuk mengoptimalkan proses mereka, mengurangi biaya overhead, mempersingkat waktu penyelesaian, dan meningkatkan efisiensi.
Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, laju operasi sosial, kemampuan manusia untuk memproses informasi, dan dampak teknologi terhadap kemajuan sosial semuanya berakselerasi, dan tingkat peningkatannya belum pernah terjadi sebelumnya (Murgai, 2018). Ketersediaan ini data menunjukkan bahwa kecerdasan artifisial dapat berguna dalam penggunaan sumber daya secara optimal membuat keputusan berdasarkan informasi (Alam et al., 2014). Dengan memperkuat pemahaman tentang pemasaran presisi, menggabungkan karakteristik teknologi kecerdasan artifisial, dan memproduksi hasil terbaik berdasarkan keuntungan, penerapan pemasaran presisi akan menjadi lebih inovatif dan cerdas.
Dengan menggunakan AI, pemasar jasa dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan. Mereka juga dapat meningkatkan layanan pelanggan dengan mengotomatiskan tugas dan memberikan dukungan 24/7. Terakhir, mereka dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih efektif dengan menargetkan pesan mereka ke pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat.
Sebuah studi terbaru oleh Gartner menemukan bahwa 89% Chief Marketing Officer (CMO) percaya bahwa AI akan berdampak signifikan pada strategi pemasaran mereka dalam lima tahun ke depan. Studi tersebut juga menemukan bahwa 63% Chief Marketing Officer (CMO) sudah menggunakan AI dalam kampanye pemasaran mereka. Angka-angka ini menunjukkan bahwa AI dengan cepat menjadi alat pemasaran arus utama. Pemasar jasa yang tidak ingin ketinggalan dan tetap menjadi yang terdepan harus mulai menggunakan AI hari ini.
Teori pemasaran manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM) menyatakan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Teori ini mendukung penggunaan AI dan pemasaran digital dalam pemasaran jasa, karena teknologi ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelanggan dan menggunakan data tersebut untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan.
Berikut ini beberapa kiat bagi pemasar jasa yang ingin menggunakan AI untuk meningkatkan keuntungan mereka