Mohon tunggu...
Ita Khaeruroh
Ita Khaeruroh Mohon Tunggu... -

Suka dengan karya sastra dan belajar memaknai hidup dengan warna lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Drama Singkong (Burger) Goreng

28 Mei 2016   20:11 Diperbarui: 28 Mei 2016   20:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seperti biasanya pagi ini aku membuat sepiring singkong goreng (burger) untuk sarapanku dan suamiku. Dipadukan dengan teh tawar hangat (kopi susu panas) menjadi hidangan pagi yang  nikmat dan kami syukuri.

“Gimana rasanya Pak (Abi), enak nggak?”

“Enak banget Bu (Umi). Masakan buatan Ibu emang nggak ada tandingannnya” Pujian dan senyum tulus begitu yang aku rasakan.

Tak pernah berkurang bahagiaku menemani dan berbakti pada suami selama lima tahun ini meski belum dikaruniai anak keturunan. Dia begitu bijaksana dengan kondisi kami yang masih kekurangan (sangat berkecukupan).

“Alhamdulillah... habis. semoga makanan ini membawa berkah untuk kita” Ucap syukur suamiku. “Tolong ambilkan caping (jas) dan Cangkul (tas) Bapak ya Bu? ada di pojokan pintu (ruang kerja) belakang”.

Bergegas aku ke belakang dan membawakan keperluan kerja suamiku.

“Hati-hati dijalan yah Pak? jangan putus dari Sholawat selama dijalan” Dia mengecup keningku seraya berucap “Semoga Allah meridhoi hidup kita di dunia dan akhirat”

Dengan berjalan kaki (naik Mercy) suamiku berangkat ke sawah (ke kantor) mencari nafkah demi menunaikan kewajibannya padaku. “Jaga rumah baik-baik Bu, Assalamu Alaikum...”

“Waalaikum Salaam”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun