Jika ada cinta yang pertama diterima seorang manusia, maka cinta itu, adalah cinta sang bunda pada anaknya. Itu sebabnya, seorang anak selalu saja mendamba sang bunda. Baik di dunia atau ketika sang bunda telah tiada.
Demikian besar kadar cinta bunda pada sang anak, sehingga Allah pemilik Alam semesta ini, malu untuk menunda permintaan seorang bunda, jika permintaan itu, menyangkut kepentingan sang anak.
Jangan tanya pada seorang anak, masakan apa yang paling nikmat di dunia ini? Karena, jawabannya tentu masakan sang bunda. Jangan tanya pada seorang anak, wanita mana yang paling dia sayangi di dunia ini? Karena, jawabannya tentu sang bunda.
Soal-soal yang lain, hanyalah berada pada urutan kedua atau bahkan urutan keenam belas.
Malasahnya, bagaimana jika bunda telah tiada? Maka, wajar saja, jika urutan kedua, akan naik menjadi urutan pertama, begitu seterusnya untuk urutan-urutan yang lain.
*****
"Man, indak pulang?" tanya Datuk sutan pada Herman.
"Belum tuk, Datuk duluan sajalah" jawab Karman.
"Kau pasti, menunggu sesorang?"
"hehehe...." Karman tak menjawab.
Tak tahu Karman harus menjawab apa. Sama halnya, tak tahu Karman apa yang akan dia lakukan sepeninggalnya Datuk Sutan. Mereka berdua, adalah jamaah terakhir sholat Ashar sore itu, di Surau Tabek Gadang .