Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terbukti, Indonesia Lebih Kaya dari Tiongkok

28 Januari 2016   07:23 Diperbarui: 28 Januari 2016   18:41 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kaya miskin sebuah Negara, dapat dilihat dari beberapa indikasi. Misalnya jumlah mereka yang memiliki kendaraan bermotor, cara bepergian dari satu tempat ke tempat lain, sarana apa yang digunakan atau menganalogikan sesuatunya terhadap Negara yang ingin di perbandingkan.

Itulah beberapa bahasan saya, bersama beberapa teman ketika kami menghabiskan waktu di kedai kopi, sore itu sebelum pulang ke rumah.

Seorang teman, mengatakan, bahwa sekarang ini, kondisi ekonomi Indonesia sudah mengalami kemajuan luar biasa.  Bahkan sudah berada diatas Filipina, Tiongkok, Kamboja, India dan Thailand.

Mendengar ucapan sang teman, serta sadar, jika pembicaraan berlangsung di kedai kopi, saya hanya tersenyum.  Tidak berusaha mengiyakan, sekaligus tidak juga membantah.

Melihat reaksi saya, sang teman agaknya merasa dilecehkan, apalagi disaat  yang sama, teman yang lain, bertanya. Apa indikasinya? Sehingga dapat disimpulkan, bahwa ekonomi Indonesia sudah lebih makmur dibandingkan  dengan Filipina, Tiongkok, Kamboja, India dan Thailand.

Lalu, teman yang tadi, memberikan jawabang dengan analogi.

Ketika kita pergi ke Jepang, jika kita makan nasi di sana, maka harga yang harus kita bayarkan akan lebih mahal daripada apa harus kita bayarkan di Jakarta.

Demikian pula ketika kita melakukan hal yang sama, ketika kita pergi ke Perancis, Ke Inggris, Bahkan untuk tetangga paling dekat kita, Australia.

Pertanyaannya. Mengapa bisa demikian? Jawabannya, karena harga beras di Negara yang saya sebutkan itu, mahal. Padahal kita semua tahu, Negara-negara yang saya sebutkan itu, semuanya Negara makmur. Minimal, jika dibandingkan dengan Indonesia.

Jadi kesimpulannya, makin mahal harga beras di suatu Negara, makin makmurlah Negara itu. Harga beras, dapat dijadikan tolak ukur makmur tidaknya sebuah Negara. Demikian, teman saya menjelaskannya. Kembali saya hanya mengangguk.

Lalu, apa hubungannya dengan Indonesia? Apalagi, jika dihubungkan dengan  Filipina, Tiongkok, Kamboja, India dan Thailand. Demikian, tanya teman lain, yang tadi sudah bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun