Masih tentang seminggu menyusuri utara Pulau Jawa, kunjungan berikutnya, saya mengunjungi pelabuhan sunda kelapa, sebenarnya, kunjungan ini, kunjungan nostalgia, karena, ketika tahun 1993 saya turut dalam pembangunan Hotel Batavia, daerah ini sudah akrab dengan saya.
[caption id="attachment_271565" align="alignnone" width="663" caption="kapal kayu antar pulau yang sedang sandar di Pelabuhan Sunda Kelapa (dok. Pribadi)"][/caption] Siang itu, pukul setengah dua belas saya tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa, kondisi udara cerah, kebetulan bukan hari libur, tidak ada turis yang berkunjung, baik local maupun mancanegara, kegiatan bongkar muat berjalan lancar, beberapa truk menurunkan semen untuk segera dinaikkan pada kapal kayu yang sedang sandar, sedang tak jauh dari itu, ada tumpukan kayu Kalimantan yang sedang dinaikan ke atas truk, agaknya akan dibawa ke pangkalan kayu yang ada di Jakarta.
Pelabuhan tua, yang kembali menggunakan nama Sunda Kelapa, sejak tahun 1974 ini, memang sarat dengan sejarah kota Jakarta, pelabuhan yang merupakan cikal bakal terbentuknya kota Jakarta dan kini termasuk sebagai salah satu destinasi kunjungan wisata untuk kota tua Jakarta, selain taman Fatahilah, kota tua, benteng pengawas sunda kelapa dan museum bahari kota tua di pasar ikan, Jakarta kota.
Pelabuhan Sunda Kelapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjelajah Eropa, Sunda Kelapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa. Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk ini mengganti nama-nama pelabuhan Sunda Kelapa dan daerah sekitarnya. Namun pada awal tahun 1974, nama kuno "Sunda Kelapa" kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini.
[caption id="attachment_271567" align="alignnone" width="663" caption="kegiatan muat di pelabuhan sunda kelapa (dok.Pribadi) "]

Jika saja anda baru mengunjungi daerah ini, idealnya menggunakan jasa pemandu, dimulai dari taman fatahillah, anda dapat menyewa sepeda ontel dan jasa pemandu, dengan demikian anda akan diajak keliling, dengan menggunakan sepeda ontel untuk mengunjungi Museum Fatahillah, Kota Tua, Jembatan wihelmina, sungai Kali Besar, Benteng Pengawas Sunda Kelapa, Museum Bahari di pasar ikan dan berakhir di Pelabuhan Sunda Kelapa, sehingga, lengkap yang didapat, selain keindahan lokasi, sekaligus sejarah yang melatar belakangi daerahnya dapat direkam dengan sempurna, jangan lupa juga, sediakan kamera untuk mengabadikannya.
[caption id="attachment_271568" align="alignnone" width="663" caption="suasana Pelabuhan Sunda Kelapa siang itu (dok. Pribadi)"]

Sumber pustaka: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI