Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Pakde Kartono vs Sekretaris Dina

25 Desember 2014   15:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:28 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Meeting akhir tahun baru saja selesai, Pakde Kartono sebagai direktur, Mas Bain, Mas Jati dan Mas Ar-ke sebagai kepala bagian dan Diana sebagai Sekretaris masih di dalam ruangan,berharap ada kejutan dari Pakde Kartono yang terkenal baik, murah hati, dan suka memberi kejutan. Manatau tahun ini akan memberi kejutan, berupa Tiket pp Jakarta-Sawarna berikut akomodasinya seperti yang dilakukan Pakde Kartono tahun lalu, berupa liburan ke Paris.

Tunggu-tunggu tak juga ada reaksi dari Pakde Kartono, Mas Jati dan Mas Ar-ke saling pandang, kok tidak ada reaksi Pakde Kartono. Mana sifat baik, murah hati dan suka memberi Pakde Kartono yang selama ini mereka kenal.

Tiba-Tiba, Pakde Kartono, memanggil Dina sekretarisnya untuk mendekat, berpindah tempat duduk, agar lebih dekat dengannya.Spontan Mas Bain, Mas Jati dan Mas Ar-ke lebih lebih berdebar, agaknya, harapan itu akan segera jadi wujud nyata. Mereka jadi serius, ingin mendengar apa isi perkataan Pakde Kartono dengan Dina. Pastila ini sebuah kejutan.

Terjadilah dialog antara Pakde Kartono dan Dina Sekretarisnya.

“Saya minta semua karyawan, sudah menerima gaji Desember sebelum Natal tiba” begitu Pakde Kartono pada Dina.

“Semua karyawan?” jawab Dina bingung, biasanya karyawan yang bandel suka ditelatin gajinya sama Pakde Kartono, sebagai bentuk Punishment.

“Iya semua. Bagi yang bandel, kasi juga dengan catatan” jawab Pakde lagi, sekarang dengan mimik wajah serius dan berwibawa.

“Tapi… disitulah masalahya Pakde” jawab Dina lagi, sekarang Dina tak kalah seriusnya dengan Pakde Kartono.

“Kenapa masalahnya?” Pakde balik jadi bingung

“Mereka tidak mau menerimanya Pakde” jawab Dina lagi.

“Lho… kenapa gak mau menerima?” Pakde jadi tambah bingung.

“Mereka maunya menerima uang, bukan catatan” jawab Dina lagi, dengan polos, tanpa merasa bersalah…

Spontan Mas Bain, Mas Jati dan Mas Ar-ke saling pandang. Lalu senyum-senyum, mau ketawa lepas gak berani, lihat Pakde Kartonogak kalah kekinya dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun