Mantan juara tinju kelas berat Mike Tyson mengaku telah berbohong ke semua orang selama empat tahun terakhir. Yaitu terkait keputusannya untuk berhenti mengonsumsi alkohol."Saya berbohong kepada semua orang yang berpikir saya bertobat, karena saya tidak," katanya kepada Fox Sport 1 seperti dikutip Boxing, Senin (26/8).
Tyson mengaku baru benar-benar bersih dari obat terlarang dan alkohol selama enam hari terakhir. Hal ini diakuinya dengan luapan penuh emosi. "Saya telah... Saya tidak meminum alkohol dalam enam hari. Buat saya, hal itu adalah keajaiban," paparnya.
Dalam empat tahun terakhir, Tyson menggelar kampanye ke berbagai wilayah untuk membahas kehidupannya. Dia menjelaskan bagaimana perjalanan kariernya hingga kemudian dia menggunakan alkohol dan obat terlarang. Juga ketika dia menyatakan bersih setelahnya.
Ternyata, ucapan selama empat tahun itu hanya bohong semata. Tyson, seperti pecandu lainnya, melakukan kebohongan dengan baik. Hingga akhirnya mengaku kalau kini ia mencari hal-hal yang lebih baik dalam kehidupannya. Mencari kedamaian dalam hidup. (dikutip dari Republika online).
Sebuah kejujuran
Bagaimanapun, kebohongan yang dilakukan Tyson, dia sudah berani mengakui kesalahannya, fenomena yang sama pernah terjadi di Negara kita, bagaimana actor kawakan yang selama ini, dianggap telah tobat dari jeratan narkotika, ternyata berurusan kembali dengan barang haram itu, sehingga untuk yang kedua kali masuk hotel Prodeo.
Memang fitrahnya manusia selalu untuk hidup bersih, tidak melakukan kesalahan, tetapi disaat yang sama, manusia selalu berbuat kesalahan, apakah disengaja atau karena kondisi lingkungan penyebabnya, maka akan bijaksana, kalau kita mau melihat hal ini dengan jernih, selalu mau memaklumi kesalahan orang, mau memaafkan sekaligus minta maaf.
Kalau Mike Tyson mau mengakui kesalahan yang dia lakukan selama empat tahun ini, lalu apakah kita mampu melakukan hal yang sama? Mengakui kesalahan yang telah kita lakukan pada sesama manusia, pada mereka yang telah kita khianati atau menjadi korban kesalahan kita. Atau kita terlalu nyaman memakai topeng kebohongan selama ini, sehingga kita tidak mampu berterus terang, malu meminta maaf pada sesama manusia, bahkan pada Allah sekalipun.
Bagaimanapun nikmatnya memakai topeng, tentu lebih nikmat tanpa topeng. Tokh, pengakuan Mike Tyson, tidak menjadikannya menjadi lebih rendah, tetapi membuat dia lebih dihargai. Semoga saja kita mampu, berbuat hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan mike Tyson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H