Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Minta Buku Gratis

5 Maret 2017   13:00 Diperbarui: 5 Maret 2017   22:01 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Mandeh Aku Pulang, Karya Penulis (dok. Pribadi)

Bagi mereka yang pernah menerbitkan  buku, tentu pernah mengalami, buku yang diterbitkan diminta gratis oleh teman-temannya. Bahasa yang digunakan, bisa bermacam–macam. Namun, isinya, minta diberi buku yang telah terbit, alias gratis.

Lempar kemari satu dong,

Dari bukti terbit yang beberapa exp, bisa dong dikirim satu ke mari,

Bisa dong, untuk temen ini, hadiahin satu.

Bagi satu dong, gratis ya?

……………

Saya sebenarnya, tak ingin menuliskan masalah diatas, maklum, saya bagian dari yang mengalami hal demikian. Jadi, seakan curhat. Kalau saja, tidak ada kejadian, pagi tadi, ada seorang yang baru saja saya kenal, lalu tahu kalau saya menerbitkan buku, dengan enteng minta buku gratis. Malam sebelumnya, seorang teman yang menerbitkan buku, juga curhat tentang bagaimana dia “dikeroyok” teman-temannya untuk memberikan buku yang baru saja diterbitkan. Dari dua kejadian diatas, agaknya patut jika saya membuat tulisan ini.

Mengapa jangan minta gratis?

Meminta gratis buku pada temen yang menerbitkan buku, seakan tak ada yang salah disitu. Namun, jika diperhatikan dengan seksama. Maka, kita akan kaget sendiri, melihat akibat yang ditimbulkannya. Seperti.

Satu, Memang, bagi penulis yang menerbiutkan bukunya pada penerbitan Mayor, akan menerima bukti, jika bukunya telah terbit. Berupa buku yang diterbitkan dengan jumlah bervariasi antara 4 exp hingga 10 exp. Tetapi, seorang sahabat yang saya kenal baik,  menceritakan bahwa sebagai bukti terbit, dia hanya menerima satu exp. Masalahnya, jika setiap teman yang minta gratis, harus diberi. Maka jumlahnya berapa? Tidakkah terpikir pada yang meminta, hal itu akan menyulitkan teman yang menerbitkan buku.

Diluar bukti terbitnya buku, sang penulis “terpaksa” akan membeli bukunya sendiri, lalu memberikannya pada temen-temen yang meminta. Terbalik kan logikanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun