Disebabkan oleh sebuah acara pelatihan dari sebuah program yang peduli untuk masyarakat miskin, yang diadakan di daerah cisolok, maka sampailah saya di sana, sebenarnya kunjungan ke cisolok bukan yang pertama, yang pertama terjadi di tahun 2003, setelah itu, secara periodik, kunjungan ini berulang-ulang saya lakukan. Namun, kunjungan yang terakhir ini, mengambil route dari Daerah Lebak, mulai dari Malingping, Lebak Selatan.
Hingga Daerah Bayah, tidak banyak yang ingin saya ceritakan, karena jalan hotmix yang saya lalui cukup mulus, serta relative rata, meskipun tikungan-tikungan yang ada cukup tajam dan patah-patah. Di daerah Cibayawak saya mengambil rute ke kanan, hal ini saya sengaja lakukan agar dapat melewati daerah sawarna, hitung-hitung sambil menyelam minum air. Setelah melewati jembatan Pulau Manuk, mulailah jalan sedikit rusak, turunan dan tanjakan tajam selalu bergantian saya alami, dan makin sempurna karena diiringi dengan kelokan-kelokan tajam, tiba-tiba saya dikejutkan dengan pemandangan yang sangat eksotik, inilah panorama laut yang sangat elok, yang sering dijadikan icon sawarna. Saya telah sampai di sawarna.
Saya rehat sejenak, sambil mengabadikan beberapa view yang sayang untuk dilewatkan, setelah itu….. turunan yang sangat tajam segera terbentang dihadapan saya, dan itu dibayar kontan dengan view tepi laut sebelah kanan saya yang sangat elok, hingga sawarna pun saya lewati, mulailah tanjakan-tanjakan tajam dan kelokan-kelokan patah-patah segera menghadang saya, dan ini berlangsung lama dan tidak selesai-selesai, hingga saya tiba didaerah ciawi, Cilograng. Kondisi tanjakan-turunan tajam ditambah kelokan patah-patah belum juga usai, tetapi yang membedakannya kini, jalan relative bagus dan lebih lebar, dibutuhkan kemahiran mengemudi yang lebih untuk menundukan daerah ini.
Demikian seterusnya hingga saya saya sampai dipuncak habiby, disini terbentang dengan jelas, keindahan teluk cisolok yang aduhai……luar biasa. Saya tidak ingin kehilangan momen indah ini, segera saya beristirahat sambil ngopi ditambah mengabadikan view indah yang terbentang di bawah.
Selepas rehat di Puncak Habiby segera saya meneruskan perjalanan, kini turunan tajam dan kelokan segera menyongsong saya, tapi selepas itu, kondisi tanjakan dan turunan tidak segarang yang sebelumnya, semua lebih sederhana, meskipun panorama alam yang tersaji tetap tidak kurang indahnya dari yang sebelumnya, di puncak Cibanban saya segera mengabadikan lagi, demikian seterusnya, termasuk di Pantai Karang hawu dan deretan pantai di cisolok, deretan pantai cikakak, lewat cikakak ada hutan lindung dengan tanjakan tajam, setelah jalan mulai menurun, sebelah kanan saya berdiri dengan kokoh hotel Inna Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu. Dulu hotel ini bernama Samudera Beach hotel, Hotel yang dibangun atas prakarsa Presiden pertama Soekarno, yang pelaksanaan pembangunannya bersamaan dengan hotel Indonesai (HI) di Jakarta. Tetapi nasib keduanya berbeda, kalau HI makin maju saja sedangkan hotel Inna Samudera Beach Hotel tinggal menghitung hari untuk bangkrut. Inilah sebuah ironi lain yang akan terjadi, kelak anak cucu kita hanya akan mengenal hotel ini dalam bentuk puing-puing bersejarah saja, bahwa disini pernah berdiri hotel mewah dari hasil pampasan perang terhadap Jepang.
Selepas Inna Samudera Beach Hotel, jalan mulai landai, setelah melewati jembatan kecil sampailah saya di Hatel Cleopatra tempat pelatihan tersebut diadakan,sayapun segera check in dan istirahat sejenak, ketika senja menjelang, saya jalan-jalan ke citepus, disini ada tempat peristirahan presiden jika berlibur ke pelabuhan Ratu, nama tempat tersebut Banyu Amrta, penduduk sekitar sering menyebutnya dengan peristirahatan sekneg, tapi dari informasi yang berhasil saya dapatkan SBY belum pernah menggunakan fasilitas diatas, tetapi dengan melihat kondisinya yang terawat baik, setidaknya saya merasa sedikit terhibur, jika dibandingkan dengan nasib yang akan dialami oleh Inna Samudera Beach Hotel,…….wallahu’alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H