Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ahok Membuat Penduduk Miskin Jakarta Bertambah

24 November 2012   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:44 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DKI akan berubah dengan duet Jokowi-Ahok, demikian harapan sebagian besar masyarakat, termasuk saya. Perubahan yang dimaksud tentu pada perubahan menuju arah yang baik, lebih baik kondisinya dari sebelumnya. Indikatornya, kemacetan berkurang, banjir berkurang, kemudahan mencari rezeki, bisa juga dengan kenaikan UMR, dll. Namun apa jadinya, belum apa-apa Ahok sudah menambah jumlah angka kemiskinan di Jakarta, sebuah prestasikah? Sesuaikah dengan harapan masyarakat sebagian besar masyarakat? Lalu bagaimana ceritanya hal demikian dapat terjadi?

Hal ini terungkat ketika Ahok rapat dengan BPS DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (22/11) kemarin.
"Angka kemiskinan (versi BPS) berbeda dengan beliau (Ahok). Beliau menghendaki kebutuhan hidup layak (KHL) untuk menghitung standar kemiskinan, sementara kita berdasarkan standar internasional (per kalori)," kata Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo usai bertemu dengan Basuki.
Dengan menggunakan standar internasional tersebut, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta sebesar 362 ribu jiwa. Sedangkan Basuki memperkirakan lebih besar daripada itu karena berdasarkan KHL.
itu artinya Jika menggunakan data BPS, maka jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta hanya sebesar 362 ribu jiwa, maka jika menggunakan KHL Jokowi-Ahok menaikkan menjadi 4,7 juta jiwa.

OOOalah ternyata penambahan angka kemiskinan itu karena beda versi dalam standar penilaian angka kemiskinan, sehingga dengan angka 4,7 juta jiwa itu, maka diharapkan pemda DKI akan lebih keras lagi dalam mensejahterakan mereka yang berjumlah 4,7 juta jiwa itu, antara lain dengan dengan pemberian kartu sehat sejumlah 4,7 Juta jiwa, bukan sebanyak 3000 kartu yang kini telah diberikan. Demikian juga dengan perbaikan-perbaikan lain untuk keluarga miskin ini, seperti peningkatan UMR, penambahan sarana rumah susun sewa, perbaikan kampong kumuh, serta pembangunan yang ramah lingkungan dan tidak main gusur mereka yang dianggap miskin ini.

Terlalu banyak PR yang harus diselesaikan Jokowi-Ahok, marilah kita dukung mereka, paling tidak prestasi yang kita harapkan segera terwujud adalah mengempiskan kembali angka kemiskinan yang terlanjur digelembungkan Ahok sesuai dengan angka kebutuan hidup layak (KHL)……………semoga!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun