*****
Siang itu. Tepat jam 8:47 aparat menyergap Armand yang masih berdiri kokoh di depan pusara Mak. Tak ada perlawanan dari sang Jawara tak terkalahkan itu.
Atas kebesaran Jiwa aparat dan sesuai permintaan Armand, untuk tujuh hari ke depan. Armand diperbolehkan mengikuti tahlilan di rumah Mak. Meski dengan pengawalan ketat.
Bagi Armand, sayang pada Mak, tak terdefinisi kan, tidak berbilang dengan angka. Biarlah dia tebus sayang itu, sepanjang hayatnya, semasih dia bisa lakukan. Sayang yang tak mampu Armand berikan ketika Mak masih hidup dulu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI