Empat hari lagi, Ramadhan akan tiba. Sementara, Corona belum juga beranjak pergi meninggalkan kita.
Lalu, demikian beratkah beban hidup yang akan kita pikul karenanya?
Tulisan ini, dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan diatas.
Susah dan senang, bagai dua sisi coin dari mata uang yang sama. Jarak yang memisahkan hanya setebal kulit bawang. Bahkan, apa yang kita sebut susah, sesungguhnya kenikmatan yang gagal kita melihatnya. Jadi persoalannya bukan pada obyek susah atau senang itu sendiri. Melainkan, pada diri kita.
Hampir semua kita, memandang obyek yang dimaksud dari sudut pandang yang salah.
Orang bijak, mengatakan. "Tidak pandai mengambil hikmah".
Orang yang selalu hidup dengan cara yang benar mengatakan, "Tidak melihat sisi positifnya".
Baik, mari kita melihat corona dari sisi negative.
Sehari saja di USA korban yang jatuh 2.100 orang dengan total kematian lebih dari 40.000, di Indonesia korban yang jatuh sudah lebihdari 1.000 orang (versi IDI), Jumlah Korban di Italia 23.660. Spanyol 124.736.
Lalu, apakah dengan jumlah kematian itu, dunia kiamat? Belum, kawan.
Justru Bumi kita ini, sekarang sedang menuju kearah perbaikan yang lebih sempurna. Menuju titik keseimbangan nya Kembali, sebagai tempat hunian yang kelak menjadi lebih nyaman dan compartable untuk dihuni manusia.