Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saung, Kearifan Lokal yang Tergusur Peradaban

17 Juni 2017   19:06 Diperbarui: 20 Juni 2017   11:50 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saung di tengah sawah. Fiveprime.org

Kondisi memperihatinkan yang dialami saung, akibat salah kita semua. Kita gagal dalam memahami peran saung, sekaligus gagal mengenai kearifan lokal yang dikandung saung.

Akulturasi kegagalan kita mengenai saung, mengakibatkan saung kehilangan perannya. Akibatnya saung tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat umumnya, termasuk oleh mereka yang berkepentingan dalam dunia pertanian.

Jika saja, para penyuluh pertanian mampu mengembalikan fungsi saung sebagaimana fungsi awalnya, maka beberapa keuntungan dapat diperoleh sekaligus. Seperti, tidak dibutuhkannya sewa gedung untuk penyuluhan, adanya aroma kebersamaan antara petani dan penyuluh pertanian, pembuktian secara empiris pada penyuluh pertanian itu sendiri, bahwa mereka bukan hanya mengetahui "tani" sebatas teorian, melainkan mampu memberikan contoh praktik di lapangan, melepaskan batasan baju yang dikenakan antara penyuluh pertanian dengan sang petani, dengan menghilangkan sekat itu, tujuan yang dicapai bukan pada ada yang dapat anda lakukan setelah anda tahu, melainkan apa yang dapat kita lakukan setelah kita semua tahu.

Mengembalikan fungsi saung pada posisi semula, akan mengembalikan paradigma bahwa saung bukan penyebab pada turunnya volume hasil panen, melainkan justru sebaliknya.

Pada akhirnya, saung memang hanya sebuah bangunan kecil di tengah sawah. Namun, apa peran yang dimainkannya, justru kitalah yang memiliki andil besar dalam mengisi dan menentukan peran saung yang dimaksud. Dan kesalahan terbesar kita, kita tidak memiliki pengetahuan paripurna tentang peranan saung pada zamannya dan tidak memiliki political will yang kuat untuk mengembalkikan peran saung pada posisi selayaknya ..... wallahu a'alaam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun