Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kumagai dan Identitas Bangsa

16 Juli 2013   23:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore tadi, saya melintas Jalan Provnsi antara Saketi – Malingping, di Provinsi Banten. Jalan Provnsi yang terkenal rusak dan tidak pernah beres direnovasi, sampai didaerah yang disebut Jalupang, adzan Maghrib pun terdengar, itu artinya saya harus segera menepikan kendaraan untuk berbuka puasa. Tengah menikmati buka puasa, saya ngobrol dengan pemilik warung, beliau bercerita, bahwa, Jalan ini, dulu, pernah dalam kondisi baik, dan waktunya cukup lama, ketika jalan itu dikerjakan oleh kontraktor Koreaa Selatan yang bernama Kumagai, tetapi, setelah jalan itu rusak, lalu pengerjaannya dilakukan oleh Bangsa sendiri, jalan itu tidak pernah baik lagi kondisinya.

[caption id="attachment_275588" align="alignnone" width="663" caption="Kondisi Jalan Provinsi Saketi - Malingping, Provinsi Banten (dok. Pribadi)"][/caption]

Apa yang bisa dibuat Bangsa kita pak? Bangsa kita ga bisa buat apa-apa pak, semua gak ada beres, masak tumbal sulam jalan saja, biaya yang dikeluarkan 2 Milyard, padahal material batu yang dibutuhkan berapa sih? Paling 150 truk. Terus kemana sisa uangnya? Benar-benar aroma korupsinya kental, jalan yang ditambal itu, tidak menggunakan aspalt sama sekali, hingga, ketika kelak di hotmik, maka lubang yg mula-mula muncul, pada tempat perbaikan ini. Demikian kata pemilik warung.

Coba liat, kalo Koreaa yang buat, bertahan hingga sekian tahun, tapi, kalo Bangsa kita, hanya dalam hitungan bulan. Begitu juga dengan mobil, HP, Penyanyi, semuanya kalah dengan Koreaa dan Bangsa asing. Masih kata pemilik warung.

Saya terkejut dengan keterangan pemilik warung, inilah jawaban dari banyak pertanyaan saya, mengapa Bangsa ini begitu mengagumi Bangsa asing dibandingkan dengan Bangsa sendiri, apa yang berbau asing, selalu dimaknai dengan sesuatu yang lebih baik dan wahhh. Sekarang saya tahu, kenapa artis yang berwajah Indo lebih memiliki nilai jual dibanding dengan wajah pribumi, Mobil dengan merk asing lebih laku dibanding dengan merk lokal, HP, Laptop dan alat-alat elektronik yang memiliki merk asing lebih laku dengan merk lokal, demikian hingga daging kerbau Indonesia, yang menurut laboratorium ternak di Italia merupakan daging kerbau terbaik di dunia, kurang diminati dibanding Sapi, apa karena sapi dagingnya diimpor dari Negara asing.

[caption id="attachment_275589" align="alignnone" width="663" caption="Kondisi Jalan Provinsi Saketi - Malingping, Provinsi Banten (dok. Pribadi)"]

1373992265100622094
1373992265100622094
[/caption]

Demikian MCnya (minderheid Complek = inferiority) Bangsa ini terhadap Bangsa asing, hingga ketika tenaga asing datang ke negri kita digaji tinggi, sedangkan Bangsa kita, sudah cukup bangga ketika bekerja di Negara asing dipekerjakan sebagai tenaga pembantu. Apakah semua itu memang demikian adanya, atau sebagiannya merupakan andil para pemimpin kita, yang dengan korupsinya, menghasilkan produk-produk yang tidak sesuai standar mutu yang disayaratkan. Jika demikian adanya, ternyata, korupsi bukan hanya merusak mutu produk yang dihasilkan, tetapi sekaligus merusak cara pandang grassroot tentang kebanggaannya berBangsa…… Wallahu A’laam bish-shawab.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun