Mohon tunggu...
Isyna AinimMahya
Isyna AinimMahya Mohon Tunggu... Lainnya - Because Allah .. About The Story Of My Life

Anglaras ilineng Banyu kali ananging ora keli

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Siapkan Mental Wahai Mama Muda!! Dalam Mengatasi GTM pada Anak

18 Oktober 2023   20:17 Diperbarui: 18 Oktober 2023   20:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rsu.jembranakab.go.id

Pemberian   makan   merupakan   bagian penting  dari  kehidupan  bayi  dan  anak  di  bawah  tiga  tahun  (batita)  dan  sebagian  besar interaksi  orang tua  dan  anak  terjadi  pada  saat  pemberian  makan (Chumairoh, 2021). Salah satu tantangan mama muda yang tidak bisa kita hindari adalah ketika si buah hati memasuki waktu MPASI. Tentu, hal ini perlu persiapan mental yang luar biasa serta pengetahuan lebih agar mama muda tidak panik ketika menghadapinya.  

Gerakan Tutup Mulut atau istilah umumnya adalah GTM merupakan hal yang wajar dialami oleh semua mama muda didunia. Kenapa hal ini merupakan hal wajar? Karena memang mayoritas mama muda akan mengalami hal ini. Meskipun dikatakan sebagai hal yang lumrah, namun tidak menutup kemungkinan GTM juga merupakan hal yang serius dan harus di waspadai.

Praktik pemberian MPASI pada bayi usia 6-24 bulan oleh ibu, banyak sekali terjadi kekeliruan. Salah satu kesalahan dalam praktik pemberian MPASI adalah diberikan pada usia anak yang terlalu dini <6 bulan. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Anak Royal di Melbourne, di mana pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan dan tekstur MPASI yang tidak sesuai usia, menyebabkan gagal tumbuh anak (Maulidya & Muniroh, 2020). Selain itu, faktor psikososial juga menjadi penyebab yaitu dengan pemaksaan saat memberikan makan, menggunakan jam tidur anak untuk makan, pemahaman pengasuhan yang tidak benar (Maulidya & Muniroh, 2020).

Beberapa penyebab anak mengalami GTM, yakni:

1. Belum Merasa Lapar 

    Bukan hanya anak, orang dewasa pun ketika belum merasa lapar ia akan menolak untuk makan.

2. Bosan dengan menu makanan yang diberikan

Hal-hal yang baru akan lebih mudah untuk menarik perhatian anak. Jika menu makanan selalu sama, anak mungkin akan merasa bosan dan menolak untuk makan.

3. Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan usia

Anak-anak pada usia 2-4 tahun umumnya sudah mulai bisa menggigit dan mengunyah makanan. Jika makanan yang diberikan terlalu lembut atau terlalu keras, anak mungkin akan kesulitan untuk makan dan menolaknya.

4. Kebiasaan makan sambil menonton tv

Anak yang terbiasa seperti ini akan cenderung lebih fokus pada video dan kurang memperhatikan makanannya. Hal ini dapat menyebabkan anak tidak mau makan atau hanya makan sedikit.

5. Tumbuh Gigi

Tumgi bisa menjadi penyebab anak merasa tidak nyaman dan nyeri pada gusi. Hal ini dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makan dan menolak untuk makan. Bahkan, terkadang anak yang tumbuh gigi mengalami panas pada badan.

6. Kondisi medis tertentu

GTM juga bisa disebabkan karena kondisi medis, seperti alergi makanan, gangguan pencernaan atau gangguan pertumbuhan.

7. Pola tidur yang tidak teratur

8. Pemberian snack berdekatan dengan pemberian makan utama

Permasalahan GTM pada anak usia 2-4 tahun dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, diantaranya:

  • Anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup
  • Jika anak tidak mau makan, ia akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang
  • Anak menjadi rewel dan sulit diatur
  • Anak yang tidak mendapatkan nutrisi cukup akan menjadi lebih rewel dan sulit diatur
  • Anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit

Karenanya, penting untuk mengatasi permasalahan GTM pada anak usia 2-4 tahun.


Beberapa tips untuk mengatasi GTM pada anak usia 2-4 tahun adalah:

Tetap tenang dan jangan memaksa anak. Memaksa anak untuk makan hanya akan membuat anak semakin menolak untuk makan

  • Berikan anak waktu untuk makan. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya.
  • Berikan makanan anak yang bervariasi. Cobalah untuk memberikan anak makanan baru secara perlahan
  • Buat suasana makan yang menyenangkan. Hindari menonton vidio atau bermain sambil makan
  • Libatkan anak dalam persiapan makanan. Anak akan lebih tertarik untuk makan makanan yang mereka bantu siapkan.



Menyesuaikan tekstur MPASI dengan usia anak adalah hal yang penting. Tekstur MPASI yang tidak sesuai dengan usia anak dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:

a. Tersedak

Jika tekstur MPASI terlalu lembut, anak mungkin akan tersedak saat menelan makanan. Hal ini karena anak belum memiliki kemampuan untuk mengunyah makanan yang lembut dengan baikb. 

b. Kesulitan menelan

Jika tekstur MPASI terlalu keras, anak mungkin akan kesulitan untuk menelan makanan. Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak nyaman saat makan dan menolak untuk makan.

c. Hambatan dalam perkembangan otot mulut

Tekstur MPASI yang tidak sesuai dengan usia anak dapat menghambat perkembangan otot mulut anak. Otot mulut yang tidak berkembang dengan baik dapat menyebabkan anak kesulitan untuk berbicara, mengunyah, dan menelan makanan.

Dengan menyesuaikan tekstur MPASI dengan usia anak, orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sumber Informasi:

Chumairoh, N. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Feeding Rules pada Batita Gerakan Tutup Mulut (GTM). 1(3).

Maulidya, H., & Muniroh, L. (2020). Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dengan Kejadian Gerakan Tutup Mulut (GTM) Dan Status Gizi Pada Baduta. Media Gizi Kesmas, 9(1), 23.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun