Mohon tunggu...
Isya Zulhaja Azzahra
Isya Zulhaja Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan saya Isya Zulhaja Azzahra Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Kendari,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,Program Studi Manajemen Bisnis Syari'ah,kelas B

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pedagang Warteg Menjerit akibat Harga Sembako Naik

5 September 2022   13:11 Diperbarui: 5 September 2022   13:19 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung Tegal (Warteg) adalah salah satu jenis usaha yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Hidangan-hidangan di warteg pada umumnya bersifat sederhana dan tidak memerlukan peralatan dapur yang sangat lengkap.

Fenomena kenaikan harga Sembilan Bahan Pokok atau Sembako makin membuat para pengusaha Warung Tegal (Warteg)sebagian dari mereka terpaksa gulung tikar. Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok seperti daging hingga cabai membuat  keuntungan pengusaha warteg makin tidak terlihat. Apalagii, biasanya pengusaha - pengusaha warteg harus membayar biaya operasional lainnya yang tergolong sangat besar, yakni biaya sewa tempat. Harga biaya sewa tempat tersebut bermacam- macam,  mulai dari Rp 50.000.000, Rp 70.000.000, hingga Rp 100.000.000 per tahun. Besaran nilai tersebut tergantung dari lokasinya, semakin strategis maka semakin mahal.

Dengan kondisi ini , pengusaha warteg harus berpikir keras untuk tetap bertahan,termasuk mengurangi porsi hingga menaikkan harga jual. Situasi ini membuat takut, warteg yang dikenal makanan murah. Dengan kondisi sekarang, membuat makanan di tempat ini menjadi mahal. Sehingga membuat para pedagang kaki lima, ojek, dan beberapa profesi yang sering makan di warteg akan merasakan dampaknya.

Dampak lain yang terjadi pada warteg merupakan efek domino dari kenaikan harga gas. Apalagi ada kenaikan harga pada bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. sehingga PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga  LPG bright gas mulai ukuran 3 kilogram (kg), 5,5 kg dan juga 12 kg,ini berlaku yang non subsidi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun