Prediksi WHO mengenai tren peningkatan jumlah lanjut usia di berbagai negara, Indonesia termasuk salah satu negara yang menghadapi kecenderungan tersebut. Badan Pusat Statistik merilis data jumlah lansia berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus Tahun 2016 diperkirakan jumlah lansia (usia 60 tahun ke atas) di Indonesia sebanyak 22.630.882 jiwa.Â
Angka ini meningkat menjadi 31.320.068 jiwa pada tahun 2022. Proses penuaan dipercayai sebagai akumulasi dari kerusakan pada tingkat seluler dan molekuler yang terjadi dalam waktu lama sehingga seringkali dikaitkan dengan kejadian penyakit tidak menular. Berbagai studi telah menunjukkan usia merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular sehingga akan memunculnya berbagai keluhan yang dirasakan oleh lansia (K. RI, 2022).
Semakin bertambahnya usia, semakin besar pula kemungkinan seseorang akan mengalami keluhan pada fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu keluhan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah akibat proses degeneratif. Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menular antara lain hipertensi, osteo artritis, masalah gigi dan mulut, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Diabetes Mellitus (M. K. RI, 2019).
Menurut Kemenkes RI (2017) terdapat berbagai keluhan yang dapat terjadi pada lanjut usia, yaitu :
- Berkurangnya kemampuan gerak: keterbatasan gerak, nyeri pinggang, nyeri sendi
- Mudah jatuh dan patah tulang
- Gangguan buang air kecil dan buang air besar: mengompol, buang air kecil tidak lancar, sembelit, buang air besar tidak terkontrol, dan lain-lain
- Infeksi: Batuk lebih dari 2 minggu atau berulang, demam
- Gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan lain-lain
- Gangguan gigi dan mulut
- Gangguan gizi: tidak nafsu makan, berat badan kurang atau berlebih
- Gangguan tidur
- Sering lupa, kebingungan
- Kesepian dan menyendiri
- Gangguan fungsi seksual
- Tanda anemia : Waspadai 5 L : Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglai
- Sesak nafas, nyeri dada
- Kaki bengkak, kesemutan, sering haus
- Sakit kepala hebat, pusing berputar
- Benjolan tidak normal
- Keluar darah atau cairan dari jalan lahir secara terus-menerus
Timbulnya keluhan -- keluhan di atas sangat perlu diperhatikan oleh keluarga atau pengasuh lansia, agar lansia bisa segera mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan -- keluhannya. Perlunya perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia untuk mencegah timbulnya berbagai keluhan (Kemenkes RI, 2017) seperti :
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, sekurang-kurangnya 1 tahun sekali, untuk deteksi dini terhadap penyakit kronis, dan gunakan obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Pengaturan gizi/diet seimbang, seperti :
- Makanlah beraneka ragam makanan
- Diet sesuai kebutuhan gizi yang dianjurkan sesuai kondisi kesehatan meliputi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
- Banyak makan sayur dan buah guna kebutuhan vitamin, mineral dan serat
- Banyak sumber makanan kalsium : ikan segar, ikan teri segar, sayuran hijau (bayam, brokoli, sawi hijau, daun singkong, daun pakis/paku dll), buah (jeruk, pisang, jambu biji, pepaya, mangga, alpukat, apel merah, strawberry, buah naga dll), kacang kedelai dan susu tinggi kalsium
- Minum air putih yang cukup minimal 2 liter (8 gelas) per hari.
- Memelihara kebersihan tubuh secara teratur (mandi 2x sehari dengan sabun mandi), dan gunakan pakaian, serta alas kaki yang nyaman dan aman
- Memelihara kebersihan gigi dan mulut (menggosok gigi sehari 2x), apabila menggunakan gigi palsu dilepas dan dibersihkan setiap hari
- Biasakan melakukan : Aktivitas fisik (berjalan, mencuci, menyapu, dsb.), Latihan fisik (senam, berjalan, berenang, dsb.) Sekurangnya 30 menit sehari 3 kali seminggu
- Jauhi asap rokok dan zat adiktif lainnya (tidak merokok, minuman keras, ganja)
- Kembangkan hobi sesuai dengan kemampuan seperti: Merangkai bunga/berkebun, melukis, berdansa, memasak, merajut. melakukan rekreasi aman dan nyaman (wisata, nonton film, dll)
- Istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik
- Terus melakukan kegiatan mengasah otak seperti : bermain catur, mengisi teka- teki silang, membaca buku, menari, bermain musik, bercerita, bersosialisasi, dll
Referensi :
Kemenkes RI, K. K. (2017). Buku Kesehatan Lanjut Usia.
RI, K. (2022). InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Lansia Berdaya, Bangsa Sejahtera.
RI, M. K. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan RI. 8(5), 55.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H