Mohon tunggu...
Isya Nabilla
Isya Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah mendengarkan musik dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teori Michel Foucault

7 Januari 2024   14:08 Diperbarui: 7 Januari 2024   14:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Michel Foucault adalah seorang filsuf dan sejarawan Prancis yang terkenal dengan teori-teorinya tentang kekuasaan, pengetahuan, dan diskursus. Berikut adalah beberapa teori utamanya:

1. Kekuasaan dan Pengetahuan: Foucault berpendapat bahwa kekuasaan dan pengetahuan saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Menurutnya, pengetahuan digunakan untuk mengendalikan dan mengatur masyarakat, dan kekuasaan membentuk dan mempengaruhi produksi pengetahuan.

2. Diskursus: Foucault memperkenalkan konsep diskursus, yang merujuk pada cara berbicara dan berpikir tentang suatu topik tertentu dalam masyarakat. Dia berpendapat bahwa diskursus membentuk cara kita memahami dunia dan diri kita sendiri.

3. Bio-kekuasaan: Foucault mengembangkan konsep bio-kekuasaan, yang merujuk pada cara di mana kekuasaan dijalankan atas tubuh dan populasi melalui praktik-praktik seperti kedokteran, hukum, dan administrasi.

4. Panoptikon: Foucault menggunakan konsep panoptikon, sebuah desain penjara yang memungkinkan pengawasan konstan, sebagai metafora untuk cara kekuasaan bekerja dalam masyarakat modern. Dia berpendapat bahwa kita semua hidup dalam "masyarakat panoptikon", di mana pengawasan dan disiplin internalisasi membuat kita mengawasi dan mengatur diri kita sendiri.

5. Arkeologi dan Genealogi: Foucault menggunakan metode arkeologi dan genealogi dalam karyanya untuk menganalisis sejarah ide dan praktik. Arkeologi berfokus pada analisis diskursus, sementara genealogi melihat bagaimana ide dan praktik berkembang dan berubah seiring waktu.

Teori-teori Foucault telah memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, sosiologi, sejarah, dan studi budaya. Meskipun teorinya seringkali sulit dan kontroversial, mereka telah membantu membuka cara baru untuk memahami dunia dan tempat kita di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun