Mohon tunggu...
Ismail Wekke
Ismail Wekke Mohon Tunggu... Dosen - Warga Kota Sorong, Papua Barat

Membaca dengan bertualang untuk belajar mencintai Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Incheon ke Jakarta

23 September 2014   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini , perhelatan ASEAN Games dilaksanakan di Korea Selatan. Empat tahun mendatang akan diselenggarakan di Jakarta. Indonesia akan menjadi tuan rumah. Pelaksanaan tersebut akan kembali menguji paling tidak dua hal. Pertama, pencapaian olahraga kita sebagai rim. Sementara yang kedua adalah kemampuan kita sebagai tuan rumah yang mampu melayani tamu dan melaksanan koordinasi lintas negara.

Selama ini kita selalu tidak mampu menjadi sebuah keluarga. Ini bahasa saya untuk menyebut tim. Kalau dalam urusan bulutangkis atau tenis dan olahraga yang hanya memerlukan dua orang, kita bisa masuk jajaran elit dunia. Bahkan bisa juga juara junia. Tetapi kalau tim sepakbola, kita hanya mampu meraih emas di SEA Games, itupun di era 80-an. Sekarang ini di acara sepakbola AFF atau pun SEA Games kita tidak pernah meraih posisi puncak. Termasuk ketika kita tuan rumah SEA Games, hanya perak yang mampu kita capai.

Dari 17 kali pelaksanaan ASIAN Games, tuan rumah yang menyelenggarakan lebih dari satu kali Jepang (1958, 1994), Thailand (1970, 1978, 1980), Korea Selatan (1986, 2002, 2014). Korea Selatan memberikan sebuah contoh bagaimana mereka dalam tiga kali sebagai tuan rumah menempatkan acaranya di tiga kota berbeda, Seoul, Busan, dan Incheon. Sementara 2018 yang akan datang, Indonesia menempatkan kembali di Jakarta.

Padahal kalau ditempatkan di Bandung, maka ini bisa menjadi sebuah promosi wisata yang sangat baik. Apalagi Jawa Barat akan menjadi tuan rumah PON 2016. Sehingga ketika membangun arena PON, ini sekaligus sudah diawali untuk pelaksanaan Asian Games 2018. Kalau dana kedua acara itu digabung, maka akan tersedia fasilitas yang memadai untuk dimanfaatkan usai pelaksanaan PON dan juga Asian Games.

Kita pernah melakukannya di ASEAN Games dengan memperkenalkan Palembang sebagai tuan rumah. Ini menjadi sebuah contoh bagaimana olahraga mampu memperkenalkan Palembang sebagai tujuan baru Indonesia selain Jakarta dan Bali. Dengan adanya sarana yang memadai, maka acara-acara tingkat internasional dapat dilaksanakan secara berkala juga. Tidak lagi hanya di Jakarta, Denpasar, dan Manado. Tetapi mulai ditambah dengan deretan nama Palembang.

Sarana olahraga juga akan lebih baik kalau disinergikan dengan perguruan tinggi. Beberapa venue untuk olimpiade remaja yang dilaksanakan Singapura empat tahun lalu ditempatkan di perguruan tinggi. Ini dapat juga dilakukan di Jakarta. Sehingga kampus akan memiliki sarana olahraga yang berkelas dunia. Melaksanakan Asian Games sudah pasti akan berhasil ditambah lagi membantu perguruan tinggi dalam penyediaan sarana dan mereka yang akan terus merawat fasilitas itu setelah pelaksanaan lomba. Terlebih lagi kalau kampus itu memiliki program studi pendidikan olahraga. Ini juga akan menjadi nilai tambah dalam akreditasi program studi.

Sebagai tuan rumah sudah berhasil, ada lagi nilai tambahnya kampus menjadi lebih baik dengan dana yang tidak berasal dari internal mereka. Apalagi akan menjadi sebuah pengakuan bahwa kampus itu layak menjadi institusi berkelas dunia. Sinergitas seperti ini mesti dilakukan sehingga kemajuan akan dinikmat dan juga diusahakan secara bersama. Bukan diinisiasi satu dan dua orang dan hasinya lalu dinikmati satu dan dua orang juga. Tetapi kita sudah mulai berfikir kekitaan sebagai tim dan juga keluarga yang dipersatukan atas nama bangsa Indonesia.

Terlalu lama kita ini menjadi atas nama bangsa Indonesia sebagai kami. Itu sudah 69 tahun sejak 1945. Maka saatnya memulai gerakan dari menggunakan kata kami menjadi kata kita. Sehingga pola berpikir juga berusaha mengadaptasi bahwa kepentingan kita akan lebih utama dibanding kepentingan kami. Maka dengan pelaksanaan Asian Games yang akan dilaksanakan di Jakarta menjadi momentum bagaimana Indonesia menjadi antara yang terbaik di Asia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun