Mohon tunggu...
Iswatun Hasanah
Iswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

If you want to be the best, you have to work more than the rest

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Belajar Anak Usia Dini Tidak Melulu Hanya Duduk dan Mendengarkan

2 Desember 2022   09:16 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kita sebagai orang tua terkadang melewatkan masa perkembangan anak usia dini. Anak usia 0-7 tahun adalah masa golden age yang sangat sayang jika dilewatkan.

Masa golden age ini berupa enam aspek perkembangan yaitu Fisik motoric, Bahasa, moral agama, sosial emosional, kognitif, dan seni. Stimulasi yang tepat membuat pertumbuhan masa golden age optimal. Sebab dengan stimulasi yang tepat dimasa golen age akan mempengaruhi tahapan perkembangan anak selanjutnya.

 Tugas orang tua mendampingi dan mengasah ke enam aspek perkembangan anak. Bagaimana dimasa golden age berkembang maksimal melalui bermain. Faktanya dunia anak usia 0-7 tahun adalah bermain. Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan bagi semua anak. Karena dengan bermain, anak bisa mengenal banyak dan mampu meningkatkan aspek fisik motoric, kognitif, Bahasa, sosial, dan seni.

Kegiatan mewarnai dapat merangsang motoric halus pada anak. Perlu diingat para orang tua, bahwa pada anak usia dini tidak selalu harus menerima permainan yang berbentuk fisik, seperti mobil-mobilan, atau boneka yang lebih banyak menggunakan aktifitas fisik motoric kasar anak. Mainan berbentuk buku juga merupakan salah satu bentuk permainan yang dapat mengedukasi dan bisa dimanfaatkan untuk melatih kemampuan motoric halus , serta kecerdasan kognitif anak.

Motoric kasar sendiri adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok otot-otot besar, seperti lengan, kaki, atau seluruh tubuh anak. Seperti merangkak, melompat berlari, dan mengkap bola. Sedangkan motoric halus merupakan Gerakan morotik anak usia dini yang melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh anak, seperti tangan, jari, dan pegelangan. Seperti mencoret kertas, menggoyangkan jempol, dan Menyusun balok menjadi Menara.

Seperti halnya kegiatan mewarnai gambar, kita bisa mengisi keseharian anak  dengan mewarnai, banyak sekali manfaat mewarnai diantaranya.:

  • Menganal perbedaan warna

Mewarnai gambar melibatkan pensil warna ataupun krayon, sehingga anak bisa belajar mengenai macam-macam warna, termasuk diantaranya nama atau jenis warna seperti metrah, kuning, biru, dan sebagainya. Hal tersebut akan mempermudah mereka dalam mencampur atau memadukan warna saat mewarnai gambar.

  • Melatih indera penglihatan

Mewarnai gambar juga merupakan salah satu bentuk stimulasi merangsang indera penglihatan buah hati kita yang masih berkembang, sehingga bisa menegetahui seandainya terdapat gangguan penglihatan pada anak seperti buta warna.

  • Mengembangkan kemampuan motoric halus

Mewarnai juga bermanfaat untuk melatik kemammpuan motoric halus. Beri pengarahan pada anak agar tidak mewarnai gambar hingga melewati batas garis pewarnaan.

  • Membantu memecahkan masalah

Apabila terdapat salah satu bentuk objek gambar yang tidak dikenal anak, biasanya anak akan bertanya mengenai objek yang mereka tidak ketahui. Bertanya untuk mendapatkan jawaban merupakan salah satu metode untuk memcahkan masalah.

  • Menigkatkan konsentrasi

Kegiatan mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap focus pada pekerjaan yang dilakukakan meskipun banyak aktivitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan focus pada lembar gambar yang sedang diwarnainya, sehingga sekalipun di sekelilingnya rebut dengan aktivitas anak-anak lain, ia akan tetap focus untuk menyelesaikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun