Mohon tunggu...
Iswara Rusniady
Iswara Rusniady Mohon Tunggu... Human Resources - Pustakawan

sekedar mencoba berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud featured Pilihan

Perpustakaan dan Pustakawan Perlu Sentuhan untuk Mengubah Paradigma

22 Januari 2020   13:31 Diperbarui: 6 Juli 2022   06:01 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto: pixabay via pexels)

Karena itu untuk yang berkerjanya di tempat itu dianggap sebagai penjaga gudang buku. Karena memang melihat perpustakaan waktu dulu begitulah, karena tidak dikelola oleh tenaga yang terdidik di bidang ilmu perpustakaan, jadi bukunya tidak ditata, ruangan sumpek, berdebu, juga kadang tidak ada tempat untuk membaca, sarana penelusuran informasi (Katalog) tidak ada.

Paradigma Perpustakaan dan Pustakawan.

Prediksi masyarakat tentang perpustakaan dan pustakawan, sebagai gudang buku dan penjaga gudang buku, rupanya masih melekat diingatan dikalangan masyarakat tertentu.

Padahal paradigma Perpustakaan zaman sekarang jauh sekali dengan Perpustakaan Zaman dulu. Dimana koleksi perpustakaan sekarang bukan hanya buku saja, tetapi berbagai jenis karya cetak,karya tulis dan karya rekam, malah beberapa buku sudah ada yang beralih ke dalam bentuk ke format digital atau disebut e-book. Untuk majalah atau jurnal, dalam bentuk format digital e-jurnal, e-magazine, dan lain sebagainya. 

Penelusuran Informasipun sudah tidak lagi menggunakan Katalog manual (katalog kartu), tetapi sudah menggunakan alat terlusur otomasi, yang dinamakan OPAC (online public acces catalogue). Selain itu buku-buku sumber informasi sudah tersedia e-resource.

Karena pengelola perpustakaan bukan penjaga gudang lagi. Karena sekarang dikelola oleh para pegawai yang mempunyai skill di bidang perpustakaan yang diperoleh dari PGT jurusan Perpustakaan dan informasi.

Para pegawai perpustakaan yang disebut PUSTAKAWAN. Pustakawan tenaga profesi yang membutuhkan keahlian khusus yang didapat dari pendidikan lewat jalur pendidikan maupun lewat diklat pengelolaan perpustakaan ( Permenpan No.9 Tahun 2014).

Untuk itulah barangkali perlu mengubah paradigma bahwa perpustakaan sebagai gudang buku. Sekarang pola fikir masyarakat termasuk para pejabat/pemegang kebijakan perlu mengubah mindset tersebut, karena para pengelola perpustakaan sekarang tidak bisa sembarang orang, karena harus dibekali melalui pendidikan di jenjang PGT; D3, S1, dan S2 ilmu perpustakaan dan informasi serta diklat kepustakawanan. 

Pustakawan yang telah dibekali pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi, sangat jauh berbeda dengan pustakawan jaman dulu yang dikesankan sebagai penjaga gudang.

Dari tangan para pustakawan yang profesionalah yang bisa mengubah image perpustakaan sebagai gudang buku, sehingga bisa menjadikan Perpustakaan Modern, menjadi Pusat sumber informasi pengetahuan, pusat sumber keterampilan, sumber inspirasi dan sumber motivator mengubah kehidupan supaya lebih baik.

Selain itu ditangan para pustakawan itulah, bagaimana bahan pustaka menjadi mudah ditelusur/mudah dicari, mudah digunakan. Apalagi sekarang dengan perkembangan teknologi informasi, perpustakaan bukan hanya kumpulan buku tercetak, terekam dan digital saja, tetapi sudah ada yang semula bentuk tercetak, melalui tangan para pustakawan telah dirubah kebentuk format digital dikenal buku digital atau e-book, terutama buku-buku langka/naskah kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun