Mohon tunggu...
Dhany Iswara
Dhany Iswara Mohon Tunggu... -

Blogger biasa yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerajinan Tangan dari Bank Sampah

19 Desember 2014   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagi sebagian besar orang, sampah dipandang sebelah mata dan dibuang begitu saja karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Namun tahukah Anda jika semakin hari volume sampah semakin terus bertambah dan pemerintah juga semakin kewalahan menangani masalah sampah ini. Sampah merupakan sumber bencana banjir yang tak kunjung ada solusinya karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Namun belakangan banyak kelompok usaha yang mendirikan bank sampah, manfaat bank sampah adalah untuk menampung sampah dari masyarakat sekitar untuk dibeli. Kemudian dari hasil sampah yang di dapat di daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan menarik seperti tas, dompet, sandal, dan sebagainya.

Hasil kerajinan tangan yang sebagian besar terbuat dari bahan plastik ini tentu saja sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, selain itu juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Berbeda halnya dengan sampah biasa yang belum diolah yang memiliki harga jual sangat rendah. Plastik dipilih karena merupakan salah saju jenis sampah yang sangat sulit diurai.

Untuk membuat kerajinan tangan berbentuk tas misalnya, diperlukan waktu 2-3 hari untuk membuatnya. Mulai dari menyortir bahan baku, membersihkan, dijemur, hingga proses menjahit. Harga untuk sebuah produk kerajinan tangan ini berkisar antara Rp. 100.000 samoai Rp. 250.000.

Keberadaan bank sampah memiliki dampak yang sangat positif, yang pertama masyarakat tak lagi membuang sampah sembarangan karena bisa dijual di bank sampah, mengurangi pengangguran karena warga bersama-sama membuat kerajinan tangan. YAng ketiga tentu saja menambah pundi-pundi rupiah dari hasil penjualan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun