Mohon tunggu...
agus iswanto
agus iswanto Mohon Tunggu... -

GARUDA DI PECISKU. MERAH PUTIH DI DADAKU

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bapak Pengendali Inflasi Indonesia

17 Juni 2014   19:48 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OLeh : Agus Iswanto. Baran Nguter Sukoharjo Solo Jawa Tengah

Dalam bidang ekonomi yang dimaksud dengan Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai mata uang dalam negeri.Salah satu masalah terbesar perekenomian nasional saat ini adalah inflasi. Jika menjadi presiden, jurus Jokowi dalam mengendalikan pasokan barang niscaya ampuh untuk diterapkan ke seluruh Indonesia. Kemudian jika Jokowi sudah menjadi presiden dan berhasil mengendalikan inflasi nasional, maka penulis menobatkan “Jokowi Sebagai Bapak Pengendali Inflasi Indonesia”. Penobatan tersebut berdasarkan pertimbangan atas keberhasilan Jokowi mengendalikan inflasi terbaik di Indonesia ketika menjadi Wali Kota di Solo dan Gubernur DKI Jakarta serta insya Allah Presiden Indonesia.

Pada momen mencalonkan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, Ir. H. Joko Widodo mendapat penganugerahan kinerja pengendalian inflasi terbaik di Indonesia. Begitu pula pada Pilpres 2014, Jokowi yang mencalonkan Presiden Republik Indonesia mendapat penganugerahan lagi, sebagai gubernur terbaik di Indonesia dalam mengendalikan inflasi.

Pada acara Rakornas III Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah 2012 yang berlangsung Rabu, 16 Mei 2012 di Hotel Grand Sahid Jakarta menghadiahi penghargaan kinerja pengendalian inflasi terbaik kepada Walikota Solo Ir. H. Joko Widodo. Rakornas dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dihadiri sejumlah menteri serta gubernur dan walikota. Pemberian penghargaan diberikan oleh Presiden SBY melalui Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Sekedar informasi, bahwa Hatta Rajasa tersebut dalam pilpres 2014 mencalonkan diri sebagai wapres berpasangan dengan Prawowo yang merupakan lawan politiknya Jokowi - JK.

Jokowi meraih penghargaan “Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2012”. Hebatnya Jokowi dalam mengendalikan inflasi di Solo mendapat apresiasi dari Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang juga Tim Pengawas Inflasi Daerah yang sangat berterima kasih kepada Jokowi yang telah berhasil mengatur inflasi menjadi stabil sejak tahun 2007 hingga saat ini di Kota Solo. Jokowi berhasil menjaga inflasi atau kestabilan harga-harga di Solo.Tahun 2011, tingkat inflasi di Solo adalah 3,79 persen, atau 1,93 dibandingkan inflasi nasional. Penghargaan yang Jokowi peroleh ini merupakan hasil kerja kerasnya sebagai walikota Solo yang mengutamakan kerja di lapanganketimbang banyak berkantor.Dalam benaknya hanya tersirat kerja, kerja, dan kerja lagi yang riil.

Untuk menjaga inflasi diperlukan manajemen pengendalikan pasokan barang, artinya barang harus selalu tersedia. Untuk menjamin kebijakan tersebut, maka aparat mulai dari Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga Kepolisian setempat untuk blusukan ke lapangan. Apabila pemerintah daerah (pemda) setempat mencium sesuatu yang tidak beres dan transparan, maka segera mungkin langsung terjun blusukan ke lapangan untuk melakukan pengecekan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) V Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2014 di Hotel Grand Sahid Jakarta Pusat, Rabu 21 Mei 2014. Jokowi meraih prestasi dan dikukuhkan sebagai Gubernur Terbaik Indonesai dalam mengendali inflasi di daerahnya tahun 2014. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan ada tiga cara untuk mengatasi inflasi. Cara pertama adalah kontrol terhadap persediaan barang. Karena dengan mengetahui barang-barang apa saja yang perlu disediakan, maka dapat dilakukan langkah antisipasi. Management stocknya harus diatur. Persediaan barang masih tersedia atau sudah habis ?, masih ada kekurangan atau tidak ? Tindakan tersebut sangat penting sekali. Apabila ada kekurangan, maka harus segera disiapkan, namun harus juga dicek di lapangan, apa yang perlu segera didistribusi.

Cara kedua adalah dengan memperhatikan laju distribusi barang. Karena jika distribusi barang tidak sampai kepada penjual, maka akan percuma. Walaupun memiliki banyak barang tersedia, namun warga tidak dapat menemukannya. Manajemen distribusi, perlu sekali dicek sampai tidak ke konsumen dan ritel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun