Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Senapan Pindad Berjaya di Australia

24 Mei 2014   03:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Senapan serbu SS2-GB (Heavy Barrel), SM-2, SM-3 dan Pistol G2 versi Elite berhasil membuat para peserta lomba menembak Australian Army at Arms Meeting (AASAM) yang berlangsung di Australia terkagum kagum.

Indonesia yang diwakili oleh Tim Penembak TNI Angkatan Darat, berhasil menjadi juara umum dengan memboyong 32 medali emas, 15 medali perak, dan 20 medali perunggu. Tim TNI AD berhasil mengalahkan pasukan pasukan elit dari AS, Inggris, Perancis dan Tuan rumah Australia.

AASAM sendiri diikuti oleh 16 Tim dari enam belas negara. Ajang yang sudah dilaksanakan selama 7 kali ini menjadi ajang bergengsi buat para para penembak dari tentara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Ajang ini diselenggarakan oleh Angkatan darat Australia sejah tahun 1984.

Ini menjadi kebanggaan buat Indonesia, disaat industrpersenjataan kita masih menggeliat, Tim penembak kita berhasil mempersembahkan yang terbaik buat negara. Artinya persenjataan buatan Indonesia tak bisa lagi dianggap sebelah mata oleh negara negara lain dan Pindad sebagai salah satu institusi yang dibebani membuat persenjataan TNI kita mampu menjawabnya dengan menghasilkan persenjataan yang bisa bersaing diajang internasional.

Saat ini produk produk persenjataan Pindad sudah dapat membuat negara negara tertarik untuk membelinya. Tidak hanya negara negara ASEAN, tetapi juga negara negara di Afrika dan Timur Tengah. Sejak 2003 Pindad sudah mulai mempromosikan produk produknya, dan yang paling banyak di minati adalah Senjata Serbu 2 (SS-2). Semoga produk produk Pindad dapat menembus eropa dan menjadi pilihan dalam industri militer internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun