Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Relawan Dapat Apa dari Capres?

30 Mei 2014   18:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap perhelatan pesta demokrasi, peran relawan pendukung tak bisa dipisahkan dari lingkaran kesuksesan seorang capres. Mereka yang menyebut dirinya relawan, bekerja siang malam demi kemenangan calon yang diusungnya.

Banyak pertanyaan awam yang sering saya dengar, misalnya relawan itu apa sih ? emang hari gini masih ada yang mau jadi relawan? Apa mereka dibayar? apa yang mereka dapatkan dari capres ?

Sebelum kita memetakan para relawan, kita harus tahu dulu apa definisi relawan. Relawan adalah mereka yang tergabung dalam satu kelompok yang bekerja tanpa dibayar dan bersifat sukarela untuk mencapai satu tujuan, mereka bekerja dengan tanggung jawab karena panggilan hati nurani tanpa paksaan. Relawan adalah mereka yang berada dibalik kesuksesan suatu acara, apapun namanya.

Pertanyaan selanjutnya, apakah ada relawan dari pasangan masing masing capres yang sesuai dengan definisi diatas? bukan karena tendensi apapun, bukan karena menginginkan jabatan menteri, bukan karean ingin dipilih Jokowi atau Prabowo dan bukan menjadi 'penjilat' dadakan. Sepertinya kita harus bisa jeli menyortir para relawan ini, mana yang betul betul bekerja pake hati dan ikhlas dan mana karena 'something'.

Pilihan menjadi relawan adalah hak masing masing individu, dan itu bisa menjadi kebutuhan. Relawan juga bisa berkelompok ataupun bergerak sendiri. Biasanya yang berkelompok, menjadi relawan karena pengaruh dan paggilan rekan rekannya, sedangkan yang individu cenderung karena panggilan hati karena melihat adanya kecocokan dengan kandidat yang dipilih.

Banyak yang memanfaatkan momen menjadi relawan untuk sekedar bisa menjadi eksis dalam organisasi, banyak teman dan link serta mendapatkan hal hal baru. Namun tidak sedikit juga relawan yang menuntut pamrih, menjadi pragmatis dan biasanya ini dimulai dari koordinator relawan. Ini yang kemudian memberi stigma negatif saat ini, bahwa relawan tidak lagi ikhlas tetapi sudah menjadi bayaran. Maka benarlah fameo 'tidak ada makan siang yang gratis'.

Ada beberapa jenis relawan yang dapat kita klasifikasikan yakni (1) Relawan sehari, adalah mereka yang mempunyai keterbatasan waktu, biasanya relawan jenis ini mudah didapatkan karena mereka dibutuhkan pas ada hari H nya saja, atau pas event event penting, (2) Relawan reguler, adalah mereka yang punya ketersediaan waktu dan kesediaan setiap saat jika dibutuhkan, artinya relawan ini punya loyalitas tinggi, (3) Relawan Do-Ers, adalah mereka yang tenaganya secara fisik sangat dibutuhkan dan biasanya mereka malas diajak untuk berpikir hal hal yang rumit apalagi ikut rapat. Relawan jenis ini biasanya dibutuhkan dilapangan, dan (4) Relawan Thinkers, adalah mereka yang senang menyumbangkan pikirannya tapi tidak punya keleluasan dalam menjalankan karena keterbatasan.

Kegagalan kita adalah, jarang memperhatikan dan memberdayakan para relawan, akibatnya ketika pesta demokrasi berakhir mereka kemudian terlupakan, dan yang mendapatkan reward mereka mereka yang dekat dengan capres dan menafikkan keberadaan relawan akar rumput.

Dan sebenarnya dalam tata bahasa kita, kata relawan kurang tepat, karena kata yang tepat adalah sukarelawan. Dalam Kamus Bahasa Indoensia (199:970), tidak ditemukan kata relawan, yang ada hanyalah sukarelawan. Semoga kita bisa betul betul menjadi relawan yang punya hati, telinga dan mati dalam bekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun