Walau tidak lagi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sejak tanggal 20 Oktober 2014, bukan berarti SBY meninggalkan begitu saja apa yang sudah pernah diperjuangkannya selama menjabat. Hal ini tercermin dari konsistensi beliau dalam mengawal dan memperjuangkan Perppu pilkada langsung yang pernah dikeluarkannya.
SBY yang juga menjabat ketua umum Partai Demokrat sudah jauh hari menegaskan bahwa beliau akan tetap concern bersama Fraksi Demokrat di DPR menggolkan ini. Adanya upaya-upaya inkonsistensi yang dibuat oleh mitra pendukung Perppu Golkar pro Ical yang menolak Perppu yang kemudian berubah lagi mendukung tentu saja mengkondisikan bahwa Golkar tidak solid.
Banyak yang mencibir sikap mendua SBY ketika ingin merapat ke KIH, yang sebenarnya tidak begitu. SBY tetap memegang prinsip santun, tidak bermaksud bergabung dalam koalisi pimpinan megawati, tetapi mencari dukungan bersama untuk mengoalkan Perppu Pilkada Langsung, itu substansinya.
Kita pun tak bisa menutup mata, bahwa politik di senayan sangat halus. Terlalu banyak tangan Godfather yang membenturkan kepentingan KIH dan KMP. SBY tak mau terjebak didalamnya dengan tetap berpegang teguh pada azas independensi politik.
Dan memasuki dua bulan pertama kepemimpinan Jokowi - JK bukan hanya Perppu Pilkada yang akan menjadi komoditas politik di senayan. Kebijakan kebijakan tidak populer lainnya akan menjadi bumbu kritik dewan terhadap pemerintah. Dulu kita punya ekpektasi besar, ketika pemimpin yang lahir dari masyarakat seharusnya lebih gampang menggerakkan pembangunan daerah, namun kenyataannya sampai hari ini ...
Kembali kepada sikap politik SBY. Apa yang diperlihatkan beliau adalah pencerminan leadeship yang kuat, keberanian dalam mengimplementasikan program, serta konsistensi dalam memperjuangkan amanah konstitusi yang bermuara pada kemaslahatan bersama. SBY bukanlah "The magnificient one", tapi kita perlu belajar dari konsisntensinya dalam menjaga amanah. bravo ... (@iswanto_1980)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H