Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mempertanyakan Tindakan Aparat di Kampus UNM Makassar

14 November 2014   18:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demonstrasi yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di ruas-ruas jalan utama Kota Makassar yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akhirnya berujung bentrok dengan aparat (13/11/2014). Tidak hanya itu pasca demo, tindakan refresif aparat yang masuk dan merusak beberapa fasilitas kampus seperti kaca dan kendaraan kampus turut dipertanyakan.

Mengapa kedua belah pihak tidak bisa menahan diri. Aparat yang seharusnya bisa melakukan tindakan persuasif seharusnya tidak menggunakan show of force dalam mengendalikan kerusuhan. Apalagi sampai masuk ke ruang-ruang kelas dan berteriak-teriak kepada mahasiwa yang tidak terlibat demonstrasi. Apa semua mau dipukul rata?

Saya yang melihat video liputan awak media Metro TV disini turut prihatin dengan aksi aparat. Saya juga ikut menyayangkan sikap mahasiswa yang melakukan pelemparan terhadap aparat. Aksi kedua belah pihak jelas-jelas tak bisa ditolerir. Mahasiswa sudah menggunakan fasilitas umum dan merugikan para pengguna jalan. Di sisi yang lain aparat juga menciderai institusi pendidikan yang layak dihormati.

Kita pun turut mempertanyakan aksi kekerasan aparat terhadap beberapa awak media yang bertugas disekitar unjuk rasa. Apakah aparat tidak bisa menghormati kerja seorang jurnalis yang dilindungi oleh undang-undang? Saya merasa heran kenapa bangsa yang dikenal ramah berubah cepat menjadi garang dan gemar dengan kekerasan. Apakah kita ingin menambah deretan nama-nama korban pelanggaran Hak Asasi Manusia yang tak pernah terselesaikan? embel-embel membentuk pansus dan tetek bengek lainnya. Beberapa kasus kekerasan di negeri ini pun tak pernah berujung keadilan.

Sekali lagi Kampus bukan sarang teroris yang harus dirusak, begitu juga dengan fasilitas umum. Saya setuju yang melakukan pembusuran terhadap wakapolres harus ditangkap dan diberi sanksi sesuai hukum yang berlaku. Di lain pihak, Aparat yang merusak fasilitas kampus juga harus diberi sanksi... !! (@iswanto_1980)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun