Tak perlu terprovokasi lebih jauh atas apa yang diberitakan oleh media Singapura. Jikapun media itu membahas berapa harga sebuah jam tangan Richard Mille dari A sampai Z itu hak mereka. Sebagai penanggung jawab tertinggi atas TNI dibawah Presiden, Panglima TNI punya tanggung jawab besar ke depan.
Pelaksanaan pemilu legislatif yang sudah kita lewati patut kita syukuri, karena berlangsung dalam keadaan tertib dan lancar tidak ada gangguan keamanan yang berarti, meski ada riak riak kecil diperbatasan Papua dan Papuanugini serta di Aceh. Tetapi secara umum stabilitas keamanan nasional terjaga dan terkendali. Kita perlu memberikan apresiasi terhadap TNI dan Polri yang berupaya menjaga proses pesta Demokrasi.
Beberapa hari ini, media sosial, elektronik dan cetak sibuk membahas tentang jam tangan Panglima TNI, saya pikir sesuatu yang wajar. Masyarakat kita adalah publik yang sangat reaktif jika membahas hal hal seperti ini. Panglima TNI juga sudah memberikan klarifikasi atas tuduhan tuduhan media Singapura tersebut, bahkan Pak Jenderal tak segan segan menghancurkan Jam tangannnya ke depan awak media untuk membuktikan bahwa yang dipakainya adalah tiruan alias KW.
Panglima TNI seharusnya tidak menanggapi polemik jam tangan ini ke arah yang lebih serius, saatnya berkonsentrasi untuk menjaga pengamanan pemilihan Presiden. Agenda terdekat adalah mengamankan pendaftaran para caprss dan cawapres, serta pelaksanaan kampanye pilpres sebelum pelaksanaan pencoblosan pada tanggal 9 Juli. Agenda pilpres lebih penting daripada menggiring opini jam tangan ke forum yang lebih besar. Biarkan saja media Singapura melakukan provokasi provokasi tak sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H