Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bahasa Tubuh SBY, Dukung Prabowo - Hatta?

31 Mei 2014   22:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang kampanye pilpres tanggal 4 Juni 2014, tidak ada manuver politik yang signifikan dari Partai Demokrat. Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap konsisten dengan keputusan dari rapimnas Partai Demokrat ayng digelar di hotel sultan, Jakarta.

Rapimnas yang menghasilkan keputusan akan sikap Demokrat dalam pilpres, telah memutuskan bahwa secara institusi, Partai Demokrat akan mengambil sikap netral pada pilpres mendatang artinya tidak mendukung salah satu kandidat capres yang ada, baik Jokowi - JK maupun Prabowo - Hatta.

Sikap ini pun kembali diulang oleh SBY pada saat pengumuman hasil konvensi capres Demokrat. Dalam kesempatan tersebut, lagi lagi SBY menegaskan bahwa Demokrat tetap pada komitmen mengikuti hasil rapimnas, yakni bersikap netral dan nonblok.

Sebenarnya, dari bahasa tubuh SBY arah dukungan sudah bisa dibaca. Ketika Sikap SBY tidak mendapat respon dari kubu Jokowi,  banyak pengamat yang menebak bahwa PD akan dibawa SBY merapat ke poros Prabowo - Hatta. Namun isu itu ditepis dengan hasil rapimnas yang memutuskan netral. Perlu digaris bawahi bahwa ketika poling diadakan dirapimnas pun sebagian dari DPD mendukung PD untuk bergabung dengan Prabowo - Hatta.

Namun, SBY bukanlah politikus kemarin sore yang memutuskan sesuatu asal jadi. Beliau sangat tajam menganalisa dan pandai membuat kebijakan yang diluar prediksi. Masih ingat ketika SBY menginisiasi wacana pencalonan Sultan HB ke X? Ini juga diluar prediksi hitung hitungan koalisi saat itu.

SBY pun tidak mengekang kader PD untuk mendukung salah satu capres, yang penting memberikan laporan ke DPP PD sesuai aturan organisasi. Karena sikap netral yang diusung Partai Demokrat bukan berarti Golput. Saya pun melihat, faktor Hatta Rajasa menjadi faktor X, dukungan SBY akan diberikan. Figur Hatta Rajasa selama ini menjadi tokoh yang bersih, tidak ada catatan hitam dalam perjalan karir politiknya baik di partai maupun dipemerintahan.

Kita hormati sikap SBY sebagai warga negara Indonesia yang punya hak yang sama dalam menentukan pilihan politiknya. Hanya karena beliau seorang tokoh populer dan seorang presiden, maka saya pun tertarik untuk melihat bahasa tubuh beliau dari kaca mata awam saya.

Salam kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun