Meletusnya Gunung Kelud kemarin masih menyisakan trauma bagi para warga yang bermukim dalam radius terdekat dari kawah. Tebaran debu vulkanik dibeberapa wilayah Kediri, Malang, Blitar bahkan Yogyakarta merata, belum lagi ancaman lahar dingin yang membawa material pasca erupsi.
Mitigasi bencana seharusnya bisa berlaku efektif dalam meminimalkan korban akibat bahaya letusan. Masyarakat harus bisa berperan aktif secara sadar akan bencana yang akan terjadi. Sebelum Gunung Kelud memuntahkan lahar dan debu vulkaniknya, peringatan dini dan informasi didapatkan warga dari beberapa Radio Komunitas yang berada di Kediri, Blitar dan Malang.
Keberadaan Radio Komunitas yang didirikan atas swadaya saat itu sangatlah penting, bukan saja membantu warga dalam evakuasi tetapi juga membantu dalam pengurangan resiko. Informasi yang akurat yang disampaikan oleh Radio Komunitas  baik pasca Erupsi maupun pra akan sangat mempengaruhi keputusan aparat desa setempat untuk melakukan evakuasi. Warga pun merasa terbantu dengan adanya Radio Komunitas ini, melalui radio informasi yang disampaikan bisa tersebar dengan cepat karena masyarakat di pedesaan bisa mendengarkan radia frekuensi FM setiap saat dan tanpa mengalami kepanikan.
Ada satu radio komunitas yang berpengaruh di sekitaran Gunung Kelud yakni Kelud FM, Radio yang berdiri secara swadaya sejak 2007 sudah banyak memberikan kontribusi buat masyarakat disekitar Kelud. Diakui keberadaanya tidak hanya sebagai style para pendirinya yang masih muda, tetapi juga sudah memfokuskan pada pengurangan resiko. Pemerintah setempat seharusnya memberikan dukungan terhadap radio Komunitas ini, karena ini terlahir dari itikad baik para pemuda pemuda belajar dari pengalaman erupsi Gunung Kelud 2007. Â Radio Komunitas terlahir dari, oleh dan untuk warga, sebuah kesadaran karena berada didalam peta bencana dan berdampak.