Partai partai saat ini mulai berhitung, berapa persentase yang akan diperoleh dipileg april 2014 agar bisa menentukan arah koalisinya. Beberapa manuver elit partai politik sudah mulai terbaca. Ada indikasi beberapa partai mulai merapat pada kandidat capres yang berpotensial menang di pilpres mendatang.
Ada wacana dan gagasan yang kuat untuk mendorong kemunculan poros tengah jilid II. Poros tengah bisa saja terjadi tetapi akan sangat alot. Hal ini disebabkan karena bargaining kekuasaan dalam mitra koalisi akan menjasi syarat utama. dan akan terjadi transaksional kekuasaan. Dan rakyat pun hanya bisa menjadi penonton.
Makanya saya pun bisa memaklumi kemarahan dari prabowo ketika perjanjian batu tulis 'dilanggar' oleh Megawati, goresan pena dalam perjanjian itu pun bias dengan interpretasi yang berbeda beda. Bagi saya ini konyol, karena ketika dua tokoh sudah membubuhkan tanda tangannya itu berarti kedua tokoh (Mega dan prabowo) mengerti porsi masing masing.
Koalisi poros tengah merupakan model koalisi yang sejauh ini efektif meredam dominasi suatu kandidat. Adanya model koalisi ini menunjukkan bahwa perilaku partai dalam meracik dengan siapa mereka berkoalisi masih dipengaruhi oleh faktor faktor seperti  memburu kekuasaan dan jabatan.
Ada beberapa dasar yang bisa dijadikan landasan oleh suatu parpol untuk melakukan koalisi. Koalisi dalam mencari persamaan tipologi kepartaian bisa didasarkan atas Vote seeking (pencari suara), Office seeking (pencari jabatan) dan policy seeking (pencari kebijakan). Vote seeking akan banyak dipengaruhi oleh elektoralis, Â sehingga ideologis yang bersifat kebijakan tidak terlalu berpengaruh.
Tujuan partai yang paling utama dalam setiap pemilu adalam bagaimana  memperoleh kemenangan mutlak. Modus menang ini kemudian menjadikan partai cenderung membuka diri (catch all) kepada siapa saja yang ingn berkoalisi, termasuk melakukan koalisi poros tengah. Saya yakin PDIP, Golkar dan Demokrat akan mempunyai posisi tawar yang kuat dalam pemilu tahun ini. Akankah Poros tengah jilid II yang pernah di menangkan Amin Rais terwujud ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H