Malam ini jutaan pasang mata seluruh rakyat Indonesia tertuju pada debat capres - cawapres  sebagai bagian dari proses pemilihan umum Presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Debat capres - cawapres kali ini merupakan pertemuan ketiga kalinya buat kedua pasangan, setelah sebelumnya di acara pengambilan nomor urut di KPU dan pada saat deklarasi damai yang juga dilaksanakan oleh KPU. Namun secara debat, ini merupakan debat pertama dari lima rangkaian debat yang akan dilakukan oleh KPU.
Pasangan dua capres - cawapres sudah memasuki ruangan balai Sarbini. Pasangan Prabowo-Hatta, konsisten dengan kostum Putih putih dengan Logo Burung Garuda di sebelah kanan. Yang menarik adalah pasangan Jokowi-JK yang justru memakai setelan jas lengkap hitam, jauh dari simbol baju kotak kotak yang selama ini sering dipakai Jokowi. Tampak pasangan Jokowi-JK ingin kelihatan mewah dalam debat kali ini. Surprice.
Pemandu acara debat pertama, kali ini di pandu oleh Zainal Arifin Muchtar, Ketua Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, dengan tema "Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang bersih dan Kepastian Hukum." Zainal Arifin menjelaskan bahwa format debat kali ini terbagi dalam enam segmen yakni : penyampaian visi dan misi, pendalaman visi dan misi, tanya jawab, penutup dan pernyataan sikap.
Segmen Pertama
Pertanyaan pertama yang diajukan kepada kedua pasangan oleh Zainal Arifin :"Apa agenda paling utama yang akan disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia berkaitan dengan tema malam ini ?" Pasangan Prabowo-Hatta mendapat giliran pertama untuk dijawab, berikut jawaban yang sempat saya kutip dari kedua pasangan :
Prabowo : "Demokrasi adalah satu hal yang harus dijaga dan dikembangkan. Demokrasi yang kita miliki masih banyak kekurangan, terutama berkenaan dengan hak politik warga negara. Hak politik untuk memilih dalam memilih harus terbentur oleh sistem yang tidak mudah. Demokrasi adalah alat atau tanggga untuk menuju cita cita bangsa Indonesia. Pemerintahan yang bersih dari korupsi adalah jalan menuju tercapainya kemakmuran."
Hatta : "Demokrasi bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, tetapi dia adalah values untuk mengantarkan kita kepada kesejahteraan. Kepastian hukum harus ditegakkan tanpa ada perbedaan dan diskriminatif, begitu juga dengan penegakan Hak Asasi Manusia."
Jokowi :" Republik ini milik rakyat semua, demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Itulah alasan kami datang ke pelosok pelosok untuk mendengar suara rakyat dengan cara dialog. Â Pemerintahan yang bersih bisa dilakukan dengan dua sistem pembangunan sistem, hal ini berkaca dari pengalaman kami menjadi walikota dan gubernur. Yang kedua, pola rekruitment, pola rekruitmen harus jelas tanpa adanya unsur KKN."
JK:" Salah satu syarat kepastian hukum adalah penghormatan haks asasi manusia, pelaksanaan hukum harus dilakukan dengan benar sesuai peraturan yang berlaku. Institusi hukum harus diperkuat agar rakyat ada trust pada penegakan hukum. Kepolisian dan kejaksaan juga harus sinkron agar didapat penegakan hukum yang diharapkan rakyat."
Dari termin pertama, pasangan Prabowo-Hatta lebih banyak berbicara secara teoritis dan analisis subtansif, Â sedangkan pasangan Jokowi-JK lebih banyak berbicara teknis dan prosedural.
Segmen Ke dua