Tak kurang dari 3 minggu lagi Presiden SBY akan segera melepas jabatannya sebagai presiden Indonesia. Dua periode sudah presiden yang mempunyai latar belakang sebagai militer tersebut memimpin bangsa Indonesia, yang berarti masa kepemimpinan beliau adalah 2004 hingga 2014 (10 tahun). Semenjak terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada tahun 2009, dalam masa pemerintahannya hingga kini, tentu banyak pencapaian dan prestasi yang sudah dilakukan oleh SBY, terutama dalam meningkatkan kemampuan dan Alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) kita.
Hari ini, tepat 69 tahun usia TNI kita. Dan perayaan HUT TNI kali ini merupakan acara yang terbesar sepanjang sejarah perayaan HUT TNI selama ini. Acara yang bertempat di Dermaga Ujung Armatim Surabaya akan diperkuat kurang lebih 17 ribu personel TNI dari ketiga angkatan. Tidak hanya itu saja, ketiga angkatan juga akan mengerahkan alutsista dari masing-masing angkatan yang akan melakukan defile. Suatu kebangggan bagi rakyat Indonesia, karena TNI kita saat ini mempunyai kekuatan yang tangguh dan kuat walau belum bisa dikatakan 100 persen sempurna. Apa yang diulas oleh kompasianer Muhammad Ridwan di sini sudah cukup mewakili prestasi dan capaian keberhasilan pemerintahan SBY dibidang Militer.
Unjuk kekuatan TNI di hari ulang tahunnya yang ke 69 sudah selayaknya. Kini kekuatan alutsista TNI tidak bisa dipandang sebelah mata oleh negara-negara tetangga. Kebutuhan Alutsista menjadi kebutuhan utama dan prioritas. Bukan berarti Indonesia mengehndaki peperangan, tetapi harus dilihat bahwa suatu negara sudah seharusnya memiliki sistem pertahanan keamanan yang kuat untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang datang dari luar. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif tentu punya korelasi dengan kecakapan dan ketangguhan personel TNI dan sistem alutsistanya. Sampai saat ini Indonesia menjadi negara yang aktif mengirimkan pasukan perdamaiannya ke beberapa negara konflik di bawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Dari sisi anggaran, tentu pemerintahan SBY layak diacungin jempol. Sejak tahun 2007 hingga saat ini, anggaran pertahanan kita terus meningkat, sampai bulan September 2014 anggaran mencapai 97 T. Dengan prioritas utama adalah modernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) & kemandirian industri pertahanan, peningkatan kesejahteraan prajurit TNI serta pembangunan SDM TNI. Presiden SBY juga mencanangkan bahwa Indonesia akan mencapai kemandirian Industri strategis pertahanan pada tahun 2020. Perlu diketahui bahwa kita mempunyai industri strategis pertahanan diantaranya : PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana (produksi bahan peledak) dan PT PAL. Sebenarnya kita punya pabrik baja untuk menunjang industri alat berat, namun pabrik ini harus lepas ke asing karena dijual oleh pemerintahan sebelumnya.
Walau anggaran 97 T dinilai masih kecil untuk membackup seluruh wilayah Indonesia. Namun anggaran tersebut sudah dapat merubah wajah kekuatan TNI sebagai salah satu kebanggaan Bangsa Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan kekuatan militer yang sangat diperhitungan tidak hanya dikawasan Asia Tenggara tetapi juga di kawasan Asia pasifik. Negara-negara di kawasan Asia tiba-tiba serius memperhatikan perkembangan di Indonesia, apalagi ketika Presiden SBY mengumumkan akan menghabiskan anggaran pertahanan hingga Rp150 triliun antara 2010-2014. Keberhasilan ini patut kita apresiasi kerja pemerintah untuk bidang pertahanan. Hampir 15 tahun alutsista TNI tidak mengalami modernisasi secara progresif sebelum era pemerintahan SBY. Dan Presiden SBY berhasil mempertanggung jawabkan amanahnya dengan membangun sistem pertahanan dan pembangunan TNI yang berkesinambungan dengan kekuatan pokok minimum bisa tercapai 50 persen.
Sekali lagi Dirgahayu TNI Indonesia yang ke-69. (@iswanto_1980)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H