Seperti biasa setiap awal November setiap tahunnya BPS merilis angka produksi tanaman pangan untuk angka ramalan III (ARAM III). Produksi padi tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 65,39 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 1,08 juta ton (1,63 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 29,07 ribu hektar (0,22 persen) dan produktivitas sebesar 0,71 kuintal/hektar (1,42 persen).
Seperti diumumkan BPS melalui Berita Resmi Statistik (BRS) tanggal 1 November 2011, Penurunan produksi padi tahun 2011 sebesar 1,08 juta ton tersebut terjadi pada subround Mei−Agustus sebesar 1,14 juta ton (5,16 persen) dan perkiraan subround September−Desember sebesar 1,26 juta ton (8,44 persen), sedangkan pada subround Januari−April terjadi peningkatan sebesar 1,32 juta ton (4,52 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2010 (year-on-year).
Deputi Bidang Statistik Produksi, Sihar Lumbantobing menyebutkan bahwa produksi tanaman pangan utama lainnya yaitu jagung dan kedelai juga diperkirakan mengalami penurunan. Produksi jagung tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 17,23 juta ton pipilan kering, menurun sebanyak 1,10 juta ton (5,99 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 261,82 ribu hektar (6,34 persen), sedangkan produktivitas diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,16 kuintal/hektar (0,36 persen). Produksi kedelai tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 870,07 ribu ton biji kering, menurun sebanyak 36,96 ribu ton (4,08 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena turunnya luas panen seluas 29,40 ribu hektar (4,45 persen), sedangkan produktivitas diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,05 kuintal/hektar (0,36 persen).
Produksi Palawija Lainnya
Disamping mengumumkan produksi padi, jagung, dan kedelai, sebenarnya BPS juga merilis ramalan produksi tanaman palawija lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. ARAM III BPS memprediksi terjadinya penurunan produksi pada komoditi kacang tanah, dan ubi kayu. Sementara produksi kacang hijau dan ubi jalar diperkirakan mengalami peningkatan dibanding produksi pada tahun 2010.
Produksi kacang tanah tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 676,90 ribu ton biji kering, menurun sebanyak 102,33 ribu ton (13,13 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 80,07 ribu hektar (12,90 persen) dan produktivitas sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,32 persen). Produksi kacang hijau tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 334,73 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 43,03 ribu ton (14,75 persen) dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 33,88 ribu hektar (13,12 persen) dan produktivitas sebesar 0,16 kuintal/hektar (1,42 persen).
Produksi ubi kayu tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 23,46 juta ton umbi basah, mengalami penurunan sebanyak 453,80 ribu ton (1,90 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena penurunan produktivitas sebesar 7,17 kuintal/hektar (3,55 persen), sedangkan luas panen diperkirakan mengalami peningkatan seluas 20,25 ribu hektar (1,71 persen). Produksi ubi jalar tahun 2011 (ARAM III) diperkirakan sebesar 2,17 juta ton umbi basah, mengalami peningkatan sebanyak 121,39 ribu ton (5,92 persen) dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan produktivitas sebesar 9,05 kuintal/hektar (7,99 persen), sedangkan luas panen diperkirakan mengalami penurunan seluas 3,47 ribu hektar (1,92 persen).
Penurunan Produksi Padi terjadi di Jawa
Jika dipisahkan antara Jawa dan Luar Jawa, maka penurunan produksi hanya terjadi di Jawa sebesar 2,23 juta ton atau sekitar 6,12 persen. Sementara di luar Jawa produksi padi diperkirakan meningkat sebesar 1,14 juta ton atau (3,8 persen). Penurunan produksi padi di Jawa disebabkan berkurangnya luas panen 165,97 ribu Ha atau 2,61% (utamanya pada Mei-Agustus dan perkiraan September-Desember) serta penurunan produktivitas 2,07 kuintal/ha atau 3,62% (utamanya pada Mei-Agustus). Penurunan luas panen padi di Jawa diperkirakan terjadi karena beberapa hal diantaranya musim kemarau yang relatif panjang di tahun 2011 yang menyebabkan adanya lahan yang tidak bisa ditanami atau mundur tanam. Hal ini tercermin dari penurunan luas tanaman akhir bulan Agustus 2011 sebesar 227,94 ribu ha dibandingkan luas tanaman akhir bulan Agustus 2010. Faktor lainnya adalahpeningkatan luas puso periode Januari-Agustus 2011 seluas 27,55 ribu ha, yaitu dari 25,91 ribu ha tahun 2010 menjadi 53,46 ribu ha tahun 2011.
Sihar menjelaskan penurunan produktivitas padi di Jawa diperkirakan terjadi karena beberapa hal diantaranya sebagian tanaman yang ditanam pada musim kemarau 2011 mengalami kekurangan air. Kekurangan air pada fase tertentu/pertumbuhan dapat menyebabkan jumlah anakan padi menjadi berkurang dan pembentukan bulir gabah kurang optimal/bulir hampa meningkat. Peningkatan luas tanaman yang terkena dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan) dan terserang hama/OPT periode Januari-Agustus 2011 seluas 105,67 ribu ha, yaitu dari 522,21 ribu ha tahun 2010 menjadi 627,88 ribu ha tahun 2011.
Informasi Terkait Penurunan Produksi padi
Perkiraan penurunan produksi padi 2011 juga didukung oleh beberapa data terkait seperti volume pengadaan beras (setara beras) dari dalam negeri oleh Perum Bulog sd September 2011 sebesar 1,31 juta ton, menurun 513,95 ribu ton (28,15%) dari periode yang sama tahun 2010. Volume impor beras 2011 (sd Agustus) sebesar 1,62 juta ton, meningkat dari tahun 2010 (Januari-Desember) sebesar 687,58 ribu ton.
Harga beras bulan September 2011 sebesar Rp9.644/kg, meningkat sebesar 14,40% dari bulan September 2010 (year on year). Sebagai perbandingan, inflasi bulan September 2011 (year on year) sebesar 4,61%.
Sumber: BRS Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai November 2011, Publikasi Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan III Tahun 2011, terbitan BPS.
Penulis adalah Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan Statistik Tanaman pangan, BPS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H