Memori pada dasarnya merupakan kemampuan dalam bentuk kecakapan untuk menerima, meyimpan dan memproduksi kembali kesan atau pengetahuan sebagai pengalaman. Ingatan atau memori bekerja dalam 3 proses atau tahapan yaitu
Memasukkan pesan dalam ingatan, menyimpan pesan yang sudah masuk dalam ingatan, dan memunculkan kembali informasi tersebut.
Proses terciptanya memori tidak lepas dari proses pengamatan yang mendahuluinya yang pastinya berbeda pada masing-masing individu. Oleh sebab itu hal yang berkaitan dengan memori atau ingatan sebagai berikut
Memori bergantung pada pengamatan dan persepsi.
Memori pada setiap individu berbeda-beda
Proses pengamatan ada yang tidak tersimpan di bagian otak tertentu sehingga kadang mudah terlupakan.
Dalam aktivitas mengingat atau memori selain bisa ingat, juga bisa terjadi lupa.
Setiap individu jika sering melupakan memorinya atau ingatannya maka mungkin sulit untuk seseorang tersebut menerima apa yang masuk. Jika dalam pembelajaran guru meyampaikan materi yang sama pada keseluruh siswa lalu terdapat siswa yang sudah lupa akan materi yang di sampaikan karena kemampuan otak setiap individu yang notabene merupakan tempat penyimpanan memori berbeda-beda. Dalam artian tidak semua memori dan ingatan itu tersimpan denga sendirinya setiap individu akan mencerna apa yang di daptkan dengan baik terlebih dahulu.
Kemampuan memori individu tidak dapat lepas dari kondisi stimulus awal yang diterima sebagai sebuah informasi yang meliputi ukuran stimulus, alat indra yang digunakan, dan ada/tidaknya perhatian. Oleh sebab itu kemampuan rentang waktu informasi bertahan dalam otak.berbeda-beda yaitu memori jangka pendek (memori yang singkat dan berhatan sebentar) dan memori jangka panjang (memori yang sangat panjang dalam meyimpan dan terkesan tidak akan menghilang dalam ingatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H