Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Isvandia
Muhammad Yusuf Isvandia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030117 Ilmu Komunikasi

kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melirik Pesona Ranu Kumbolonya Jawa Tengah: Telaga Sidringo

2 Maret 2024   00:20 Diperbarui: 2 Maret 2024   00:22 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jauh dari pusat kota sebuah danau menawan yang sering disebut sebagai Ranu Kumbolo nya Jawa Tengah, Telaga Sidringo atau disebut oleh warga sekitar Telaga Dringo. Terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Berada di perbatasan dua Kabupaten yaitu Batang dan Banjarnegara.

Menurut pengelola nama Telaga ini diambil dari penemuan tanaman dringo yang tumbuh alami di sekitar Telaga. Tanaman yang memiliki daun panjang ini banyak ditemukan di sekitar telaga. Selain tanaman dringo yang menjadi nama dari Telaga ini, ada juga ekosistem lain seperti ikan graskap dan bebek milwis.

Tidak cukup terkenal seperti Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan beberapa tempat wisata yang ada di kawasan Dieng. Mungkin teman-teman cukup asing mendengar nama Telaga Sidringo ini, sebuah danau yang berada di ketinggian 2265 meter diatas permukaan laut (mdpl) menyuguhkan panorama danau yang dihimpit perbukitan cantik menyerupai Ranu Kumbolo yang terletak di gunung Semeru.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Telaga ini tentu saja tidak hanya menyajikan sebuah danau, teman-teman akan dimanjakan dengan hamparan sabana yang cukup luas ditepi danau dihiasi rumput hijau yang segar dan pohon-pohon rindang. Untuk menikmati landscape cantik dibibir danau teman-teman perlu berjalan santai dari tempat pembelian tiket kurang-lebih 10 sampai 15 menit saja.

Namun sekiranya teman-teman merasa malas untuk turun kebawah bisa juga loh menikmati telaga ini dari atas bukit tanpa turun ke bibir danau sama indahnya jika dilihat dari atas, akan nampak beberapa bukit mengelilingi danau. Karena Telaga ini terletak di dataran tinggi wajar saja jika kabut sesekali muncul diatas air danau maupun menutupi bukit-bukit yang mengelilingi telaga.

Bagi teman-teman yang menyukai kegiatan camping tenang saja, pihak pengelola juga menyediakan lahan untuk mendirikan tenda, tepatnya di seberang tempat parkir atau loket pembayaran tiket. Namun perlu diperhatikan pihak pengelola memberikan larangan keras untuk tidak mendirikan tenda ditepi danau.

Sebab, Telaga ini masuk dalam kawasan cagar alam perhutani dan beberapa alasan lainnya seperti pencemaran air danau dan ekosistem di sekitarnya. Karena biasanya pengunjung akan membawa logistik dan beberapa alat masak, takutnya mereka akan mencuci alat masaknya di danau dan membuang sampah sembarangan. Jika berkemah disini, kalian akan mendapatkan bonus pemandangan cantik seperti menyaksikan siluet menawan ketika matahari terbit maupun tenggelam.

Yang unik dari Telaga Dringo ini ketika musim kemarau air di danau tidak akan kering ,hanya saja debit airnya yang berkurang menjadikan telaga nampak surut. Menurut warga sekitar air di danau sangat bermanfaat ketika kemarau tiba, digunakan untuk mengairi tanaman kentang milik warga yang ada di sekitar telaga.

Tiket masuk Telaga Sidringo juga tergolong sangat ramah di kantong, hanya dikenakan tarif Rp 5 ribu saja per orang dan Rp 10 ribu untuk kalian yang akan berkemah semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun