Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Tidur Siang Efektif Ala Einstein, Kunci Kreativitas

4 Oktober 2024   06:58 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:03 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tidur Siang Epektif ala Einstein/FB Isur Suryati

Siapa yang menyangka bahwa di balik kejeniusannya, Albert Einstein menyimpan kebiasaan unik yang menjadi bagian dari rutinitas sehari-harinya? Bukan hanya teori relativitas yang membentuk kontribusinya pada ilmu pengetahuan, tetapi juga metode yang sederhana dan jenius untuk memelihara kreativitasnya. Salah satunya adalah tidur siang sambil memegang kunci.

Metode ini terdengar aneh pada awalnya, namun rasa penasaran saya membawaku untuk mencobanya sendiri. Terlebih lagi, saya selalu berusaha mencari cara-cara baru untuk memicu kreativitas, terutama di tengah tuntutan kehidupan modern yang kadang membuat otak terasa jenuh. Namun, bagaimana pengalaman pribadi ini berjalan, dan apakah benar-benar ada dampak yang signifikan? Mari kita mulai dari rasa penasaran awal.

Dari Rasa Penasaran ke Eksperimen Pribadi

Beberapa bulan lalu, saya menemukan artikel yang membahas tentang kebiasaan tidur siang Einstein. Apa yang membuat saya terkesan bukan hanya kesederhanaan caranya, tetapi bagaimana ini terdengar sebagai jawaban bagi mereka yang mencari jalan pintas untuk memaksimalkan otak dalam waktu singkat. Dengan memegang kunci sambil tidur siang, Einstein akan terbangun ketika kunci itu jatuh—sebuah mekanisme yang memungkinkan dirinya beristirahat tanpa masuk ke fase tidur dalam.

Sebagai seorang penulis, saya sering kali mengalami "writer's block", di mana ide-ide seolah terhenti begitu saja. Dalam kondisi seperti ini, saya berusaha menemukan cara untuk kembali memacu kreativitas. Ketika mendengar tentang kebiasaan Einstein, saya merasa metode ini layak dicoba. Saya membeli sebuah kunci besar kuningan dan piring kecil, menyiapkannya di kamar, dan memulai eksperimen pribadi saya.

Hari-Hari Pertama: Awal yang Lambat

Pada awalnya, saya merasa skeptis. Bagaimana bisa sebuah benda sederhana seperti kunci mampu mengubah apa yang tampaknya merupakan masalah struktural di otak? Hari-hari pertama saya coba tidur siang dengan kunci di tangan—tidak ada perubahan signifikan. Namun, saya tetap tekun, terinspirasi oleh bagaimana metode ini bekerja untuk Einstein.

Setiap kali saya duduk di kursi favorit saya dan mulai merasakan kantuk, saya akan menggenggam kunci itu di atas piring kecil. Dalam hati, saya berharap suara kunci jatuh itu bisa membangunkan saya di momen yang tepat, di ambang tidur yang membuat pikiran kita lebih bebas dan kreatif.

Menguak Manfaat Fase Hypnagogia

Fase tidur singkat yang saya alami dikenal sebagai hypnagogia. Ini adalah fase transisi antara terjaga dan tidur nyenyak, di mana otak kita dalam kondisi paling kreatif. Sejak lama, hypnagogia dianggap sebagai momen ajaib di mana ide-ide brilian sering muncul. Orang-orang seperti Thomas Edison dan Salvador Dalí pun dikenal memanfaatkan fase ini untuk menghasilkan ide-ide kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun